TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 2.000-an pengendara sepeda motor mengiringi pemakaman Nicky Hayden, di Owensboro, Kentucky, Amerika Serikat, pada Senin, 29 Mei 2017, pukul 12.00 waktu setempat, atau Selasa, 30 Mei, pukul 00.00 WIB. Mantan pembalap MotoGP itu meninggal pada 22 Mei di Italia dalam usia 35 tahun akibat kecelakaan.
Baca: MotoGP: Nicky Hayden Dimakamkan Senin, Ditayangkan Lewat Facebook
“Nicky adalah seorang yang setia, tidak hanya untuk keluarganya, tapi juga teman-temannya. Jika Anda berteman dengan Nicky, dia akan menjadi kawan seumur hidup. Dia lucu, ceria, pintar, dan membumi,” ujar Pastor Tony, imam yang memimpin upacara pemakaman Hayden.
Baca: MotoGP: Nicky Hayden Meninggal, Tinggalkan Warisan Rp 240 Miliar
“Nicky bangga akan jati dirinya apa adanya. Kalau dirangkum dalam satu kata, dia sosok yang jail. Saat SMA, dia pernah dipilih teman-temannya sebagai anak paling jail,” ujar Pastor Tony.
Hayden disemayamkan dan dimakamkan di Katedral Saint Stephen di kota kelahirannya, Owensboro. Hayden dimakamkan menurut tata cara agama Katolik.
Baca: Nicky Hayden Meninggal, Juara MotoGP Itu Lalai Saat Kecelakaan?
Hayden meninggal setelah ditabrak mobil saat berlatih sepeda di Rimini, Italia, pada 17 Mei lalu. Kejadian yang dialaminya hanya berselang sehari setelah Hayden mengikuti balapan World Superbike 2017 seri 5 di Sirkuit Imola. Dia tidak pernah sadar akibat gegar otak dan cedera parah di sekujur tubuhnya, dan meninggal dalam perawatan di unit intensif Rumah Sakit Maurizio Bufalini di Cesena.
Baca: Kenangan Nicky Hayden, Memotong Rekor Kemenangan Rossi di MotoGP
Nicky Hayden adalah juara MotoGP 2006. Kesuksesannya menjadi fenomenal karena dia memotong rekor juara Valentino Rossi sebanyak lima kali berturut-turut pada 2001-2005. Hayden menggeluti MotoGP pada 2003-2015. Setelah pensiun, dia hijrah ke World Superbike hingga akhir hayatnya.
CRASH | DON