TEMPO.CO, Jakarta - Atlet atletik putri Indonesia Maria Londa meraih medali perak pada nomor lompat jauh putri SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur Malaysia, Jumat. Perak ini jadi yang kedua yang dia raih di SEA Games kali ini, setelah yang didapat di nomor lompat jangkit sehari sebelumnya.
"Saya hanya bisa bersyukur dan harus menerima hasil ini," kata dia. "Mungkin untuk orang lain dengan cedera selama enam bulan, dia tidak bisa apa-apa. Tapi, saya mampu kembali dengan kondisi baik dan prestasi yang tidak terlalu menurun."
Atlet asal Bali itu menorehkan catatan jarak lompatan 6,47 meter. Medali emas diraih atlet Vietnam Bui Thi Thu Thao dengan lompatan 6,68 meter.
"Lawan asal Vietnam itu memang lawan utama saya sejak kejuaraan junior internasional. Kami bahkan saling bergiliran meraih medali emas," kata Londa, 26 tahun.
Setelah SEA Games, peraih medali emas Asian Games 2014 ini akan beristirahat dulu sebelum bersiap ke Asian Games. "Saya akan libur dua bulan dan kembali lagi berlatih pada November untuk persiapan Asian Games 2018. Jika saya mulai berlatih lagi pada Desember, itu sudah terlalu dekat apalagi akan ada kejuaraan uji coba pada Februari 2018," kata Londa.
Londa mengaku masih harus menjalani pengobatan cedera lututnya dengan durasi sebulan hingga tiga bulan. "Saya harus selalu mendapatkan suntikan cairan semacam pelumas untuk lutut. Saya juga harus mengikuti latihan ringan serta terapi penyembuhan," katanya.
Maria Londa hanya akan turun pada satu nomor perlombaan yaitu lompat jauh dalam Asian Games 2018. "Saya tidak ingin kembali turun pada lompat jangkit karena selalu gugup. Regenerasi pada nomor lompat putri juga susah dan itu menjadi alasan saya masih harus turun," ujarnya.
Hingga Kamis ini, Indonesia masih ada di urutan kelima perolehan medali SEA Games 2017 dengan torehan 19 emas, 30 perak, dan 43 perunggu. Koleksi emas Indonesia masih terpaut 13 dari Thailand di urutan keempat.
ANTARA