TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kiprah kontingen Indonesia di SEA Games 2017 yang tak sesuai harapan. Hal itu dia tegaskan setelah pada Senin ini, 4 September 2017, menerima lapran beberapa lembaga yang terkait langsung dengan kiprah di pesta olahraga dua tahunan itu.
Hadir dalam acara di Kantor Kemenpra itu antara lain Komite Olimpiade Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia, pengurus seluruh cabang olahraga, serta Satuan Pelaksana Indonesia Emas (Satlak Prima).
Menpora menyatakan evaluasi nantinya akan dilakukan penyeluruh. "Saya sangat senang sekali ada laporan yang objektif dari mereka semua, bahwa hal ini tak semata-mata karena penurunan perolehan medali namun melainkan juga soal teknis di lapangan," kata dia seusai rapat di Komplek Kemenpora.
Dalam rapat itu, Imam mengatakan masalah yang dilaporkan mencangkup soal transportasi, akomodasi, hingga wasit pertandingan. Namun di samping itu, Imam mengatakan yang lebih penting adalah perlunya peningkatan kualitas para atlet Indonesia.
keterpurukan di SEA Games lalu juga membuat Kemenpora mempertimbangkan adanya cabang olahraga yang menjadi prioritas baru. "Ada cabang olahraga yang mungkin tidak terlalu diperhatikan oleh sponsor, tapi bisa menyumbangkan medali besar. Maka itu termasuk yang menjadi prioritas," kata Imam.
Meski begitu, ia mengaku masih mendalami cabang olahraga apa saja yang akan masuk dalam prioritas.
Imam mengatakan evaluasi akan dilakukan tak hanya pada para atlet, namun terlebih kepada stakeholder terkait seperti KOI, KONI, dan Satlak Prima. Evaluasi juga akan dilakukan di dalam tubuh Kemenpora sendiri.
"Semua termasuk kemenpora sendiri akan dievaluasi termasuk sumber daya manusia (SDM)," kata Imam.
Evaluasi ini akan menjadi bahan perbaikan agar Indonesia bisa lebih siap menghadapi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Imam berharap di Asian Games 2018 nanti, Indonesia dapat mendapat prestasi menonjol selain mampu menjadi tuan rumah yang baik.
Di SEA Games 2017 Malaysia, Indonesia gagal memenuhi target emas. Hanya 38 emas yang didapat pasukan Garuda dari target 55 emas. Hasil ini membuat Indonesia terperosok di posisi lima klasemen akhir di bawah tuan rumah Malaysia yang menjadi juara umum serta Thailand, Vietnam, dan Singapura.
EGI ADYATAMA