TEMPO Interaktif, Madiun - Tim Grage Zebra Offroad meraih poin tertinggi dalam Seri IV Kejuaraan Nasional Djarum Super 4 X 4 Real Adventure Offroad (DSRAO) di Sirkuit Gunung Kendil, Pilangrejo, Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada 4-5 Juni 2011.
Pada seri kali ini, tim Grage Zebra yang merupakan tim besutan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Ditlantas Polda Jatim) itu mendulang 246 poin dan menjadi yang tercepat di special stage (SS) 1 dan SS 5.
Posisi kedua ditempati Khesena Offroad asal Jawa Barat dengan 237 poin dan tercepat di SS 7. Sementara posisi ketiga diduduki tim Jangkar Miring Hiu asal Yogyakarta dengan 234 poin. Posisi keempat ditempati J Adventure Offroad asal Yogyakarta dengan 228 poin dan tercepat di SS 3. Sedangkan posisi kelima diraih PAJ Pragola Offroad asal Jawa Tengah dengan 225 poin yang menjadi tercepat di SS 2.
Seri kali ini diikuti 29 tim dan sekitar 87 offroader dari berbagai wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan, dan lain-lain. Dalam seri kali ini, terdapat empat tim baru yang mulai bergabung antara lain Trinil Jeep Club Ngawi, Jeep Prut, Bank Sumsel-Babel, dan Communitas 4x4 Jatim. Madiun juga menerjunkan dengan tim andalannya, Lupromax Madiun Off Road.
Manajer Genta Production yang juga penyelenggara DSRAO, Tjahjadi Gunawan, mengatakan dalam seri IV ini peserta harus menyelesaikan tujuh SS untuk tim dan satu SS untuk perorangan. Penilaian dalam perlombaan ini tergantung pada pengumpulan poin.
Seluruh poin yang diperoleh di setiap SS akan dijumlah dan diperingkat untuk menentukan juara kategori seri dan juga kategori umum. “Trek di Madiun ini sangat variatif. Ada tanah basah dan tanah kering. Ini memberikan tantangan tersendiri bagi para offroader,” ujar Tjahjadi, Senin, 6 Juni 2011.
Sirkuit di Gunung Kendil terdiri dari sungai, tebing yang curam, dan berbagai lintasan alam lainnya dengan tingkat kesulitan berbeda. Kondisi ini memaksa belasan kendaraan harus menggunakan batuan kawat seling untuk bisa naik ke atas bukit yang terjal.
Meski tidak mendapatkan penalti, hal ini sedikit banyak membuat catatan waktu dari para offroader menjadi kurang baik. Tjahjadi menambahkan, pada seri kali ini, peserta dan penonton memang sangat antusias. “Seri sebelumnya cuma separuh dari ini. Sekarang ini banyak offroader lokal yang ikut serta dan juga tangguh-tangguh,” katanya.
Ketua Panitia DSRAO, Jim Sudaryanto, mengakui jika pihaknya memang mengurangi tingkat kesulitan trek. “Belajar dari kejadian pada seri sebelumnya di Bojonegoro, trek di Madiun tidak se-ekstrem di Bojonegoro. Jika banyak kendaraan yang terjatuh seperti di Bojonegoro, justru membuat pertandingan kurang enak ditonton,” jelasnya.
Offroader tim Khesena, Ridha Giwangkara, mengaku sebenarnya trek kali ini tidak terlalu sulit. Namun, timnya tetap berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk meraih posisi juara umum di akhir seri nanti. “Treknya menantang, meski tidak sesulit yang dibayangkan,” ucap pemuda 20 tahun yang sudah dua kali juara di tahun 2008 dan 2009 lalu itu.
Offroader dari Grage Zebra, Sumarji, mengaku dalam laga ekstrem seperti itu menuntut kejelian. “Harus jeli dan memiliki feeling yang tepat dalam menyelesaikan setiap trek,” kata offroader yang menjadi tercepat kedua di SS 7 untuk kategori tim ini.
Secara keseluruhan Djarum Super 4x4 Real Adventure Off Road 2011 ini dibagi menjadi delapan seri dan dilaksanakan di delapan kota. Seri I di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Jakarta; seri II di Batulicin, Kalimantan; seri III di Bojonegoro; seri IV di Madiun; seri V di Cirebon; seri VI di Semarang; seri VII di Parakan, Solo; dan seri terakhir atau seri VIII akan digelar di Serang, Banten.
ISHOMUDDIN