TEMPO.CO, Jakarta- Lifter Eko Yuli Irawan dan Triyatno akhirnya ikut berlaga dalam Pekan Olahraga Nasional ke-18 Riau 2012. Kedua atlet yang mengukir prestasi di ajang Olimpiade Londong 2012, tersebut kini membela Provinsi Kalimantan Timur. Sebagian besar tim dokter merekomendasikan Eko tetap berlaga, meski tulang kering kaki kanannya masih cedera.
Pelatih angkat besi, Lukman, mengungkapkan sebenarnya seorang dokter merekomendasikan Eko agar tidak ikut serta dalam PON. Alasannya, cederanya yang cukup parah dikhawatirkan akan semakin parah. “Sedangkan kami mendatangkan banyak dokter untuk memberi rekomendasi, dan akhirnya kami memutuskan Eko bisa turun,” kata Lukman di Jakarta, Jumat, 7 September 2012.
Dalam Olimpiade London lalu, Eko meraih medali perunggu di kelas 62 kilogram putra, dengan mengumpulkan angkatan total 317 kilogram (145 kilogram angkatan snatch, 172 kilogram angkatan clean&jerk).
Menurut Lukman, Eko sempat khawatir atas cederanya itu. Namun atlet berusia 24 tahun itu menyatakan siap bertanding, apalagi membawa nama Kalimantan Timur yang telah berjasa membuatnya menjadi atlet seperti sekarang ini.
Sedangkan Triyatno dalam keadaan fit. Bujang 24 tahun itu menjadi pahlawan Indonesia dengan menyabet medali perak di kelas 69 kilogram putra. Di ExCel London saat itu, Triyatno berhasil mengumpulkan angkatan total 333 kilogram (145 kilogram snatch, 188 kilogram clean&jerk).
Kini, di ajang PON, keduanya mengemabn misi menyabet medali emas sekaligus mempertahankannya di kelasnya masing-masing. “Tentu saja, Triyatno dan Eko menjadi andalan kami,” kata Lukman.
Meskipun datang sebagai para jawara Olimpiade, namun Lukman mengingatkan kepada Eko dan Triyatno agar tetap mewaspadai wakil-wakil dari daerah lain, terutama dari Jawa Barat dan Bali.
MUHAMAD RIZKI