TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub-bidang Pengembangan Jaringan Daerah, Fasilitas, dan Kaum Muda Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Yohannes I.W.mengatakan, semua pengurus provinsi menyatakan butuh pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang terdesentralisasi.
Menurut Yohannes, selama ini atlet-atlet muda berbakat cenderung pindah ke klub-klub besar di Jawa. “Fasilitas klub-klub itu sangat menggiurkan,” kata dia saat diwawancarai lewat telepon, Senin, 29 Oktober 2012.
Ia mencontohkan, selama dua hingga tiga tahun terakhir, sebanyak 12 atlet dari Sumatera Utara pindah ke klub-klub besar di Jawa. Salah satunya, kata dia, adalah Muhammad Bayu Pangisthu, 16 tahun, asal Medan, yang pindah ke Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum.
Menurut dia, fenomena macam ini menyebabkan animo bulu tangkis di daerah menurun. “Yang muncul dalam kompetisi nasional hanya klub-klub besar itu saja,” kata dia.
Klub-klub besar yang dimaksud dia, antara lain, PB Djarum (Kudus, Jawa Tengah), PB Tangkas (Jakarta), PB Jaya Raya (Jakarta), PB Jaya Raya Suryanaga (Surabaya, Jawa Timur), PB SGS (Bandung), dan PB Mutiara (Bandung).
Rencananya fasilitas pelatnas desentralisasi akan mirip Cipayung. Dan harapannya semangat atlet di daerah akan semakin besar. Sebab, atlet tersebut dijamin akan mendapatkan fasilitas dan arah pembinaan yang lebih baik di daerahnya tanpa harus keluar dari klub asalnya.
Menurut dia, membebankan semua pembinaan ke Fasilitas Pelatnas Cipayung, Jakarta, akan memberatkan. Dengan fasilitas pelatnas desentralisasi di tiga wilayah pengembangan, yaitu barat, tengah, dan timur, diharapkan pembinaan atlet muda di bawah tujuh belas tahun lebih maksimal.
Ia mengatakan pelatnas desentralisasi akan difokuskan untuk membina atlet muda di bawah tujuh belas tahun. “Karena tidak mungkin Cipayung membina atlet dari segala umur,” kata Yohannes.
Sementara itu, Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan belum mengungkapkan pemikiran mengenai pelatnas desentralisasi. “Pada dasarnya, pelatnas akan tetap di Cipayung,” kata dia dalam pertemuan dengan wartawan Kamis pekan lalu. Koordinator-koordinator pengembangan wilayah yang dibentuk, kata dia, ditugaskan untuk menjaring bakat di luar Jawa.
Menurut Yohannes, konsep pelatnas desentralisasi ini memang masih dalam tahap rancangan. Ia mengatakan pemikiran mengenai pelatnas desentralisasi ini baru sekali dipresentasikan kepada Gita. Yohannes mengatakan pemikiran-pemikirannya mengenai pelatnas desentralisasi akan ia bawa dalam rapat penyusunan program, yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. “Segera setelah kami dikukuhkan,” ujarnya.
Sebelumnya, pelatnas desentralisasi merupakan amanat Musyawarah Nasional PB PBSI ke-21 di Yogyakarta akhir September lalu.
GADI MAKITAN
Berita Terpopuler:
Dahlan Akan Buka Oknum DPR Peminta Jatah ke BUMN
Kisah Jenderal Pramono Edhi dan Makelar Senjata
Ketika Senjata Tempur TNI Sudah Tua dan Lelah
Siasat Dagang Makelar Senjata
9 Modus Upeti ke DPR