TEMPO.CO, Jakarta -- Angky Angkota, petinju kelas bantam Indonesia, harus menerima kekalahan atas Yonfrez Parejo, petinju asal Venezuela, dalam pertandingan perebutan gelar juara dunia, World Boxing Association (WBA), kelas bantam, Jumat malam, 2 November 2012, di Studio 5 Indosiar, Jakarta. Angky kalah mutlak dengan angka 111-117, 112-117, 115-117. "Saya sudah berusaha," kata Angky seusai pertandingan yang dipimpin wasit wanita asal Argentina, Romina Aroyo, ini.
Dalam pertandingan yang berlangsung 12 ronde itu, Angky terlihat tak bisa berbuat banyak. Ia kesulitan mendaratkan pukulan di wajah Yonfrez. Dengan tinggi badan hanya 162 sentimeter, petinju kelahiran Ambon ini harus mendekat untuk bisa melancarkan hook yang keras. "Tempel, Angky! Tempel!" teriak penonton di studio.
Namun, dukungan seluruh penonton kepada Angky itu tak membuat Yonfrez, yang jam terbangnya tak sebanyak Angky, tertekan. Ia terus melancarkan pukulan kepada Angky, lalu bergerak menjauh dari jangkauan Angky dengan cepat pula.
Brad Vocale, salah satu wasit tinju ternama Australia yang hadir dalam pertandingan malam itu, mengatakan, Angky memiliki stamina yang luar biasa serta bobot pukulan yang keras. "Namun, bukan volume yang dilihat hakim, melainkan seberapa banyak pukulan yang masuk," kata dia kepada Tempo seusai pertandingan.
Brad mengatakan, Yonfrez memiliki skill yang bagus. "Ia bisa memainkan pertandingan, bergerak ke mana saja, ke segala sudut ring," kata dia. Menurut Brad, Angky bisa belajar banyak dari teknik Yonfrez.
Pertandingan ini sempat diwarnai insiden terjatuhnya wasit akibat tertabrak Yonfrez di pengujung ronde kesepuluh. Namun, sang wasit dengan sigap berdiri kembali dan memimpin pertandingan. Dengan memenangkan pertandingan ini, Yonfrez berhak menyandang gelar juara dunia WBA kelas bantam.
GADI MAKITAN