Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menpora Minta Petinju Dibina Secara Berjenjang  

image-gnews
Petinju Indonesia Chris John (kiri) bercanda dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (kanan) pada kunjungannya ke kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, (1/3). ANTARA/Mohammad Ayudha
Petinju Indonesia Chris John (kiri) bercanda dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (kanan) pada kunjungannya ke kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, (1/3). ANTARA/Mohammad Ayudha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo meminta sasana-sasana tinju untuk melangsungkan pembinaan terhadap atlet tinju profesional sesuai dengan jenjang. Ia meminta agar petinju-petinju tidak terburu-buru diorbitkan.  "Kalau sudah berpengalaman di amatir, baru loncat ke profesional," kata Roy di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta, Jumat, 1 Maret 2013.

Roy menyayangkan  beberapa petinju  meninggal seusai bertanding. "Saya harus menyampaikan ucapan duka dan prihatin saya pada  petinju  yang meninggal di arena karena mungkin keinginan almarhum-almarhum itu untuk mendapatkan nama besar.  Tapi, sayangnya terlalu cepat," kata dia, "Pengalaman  bertanding (di amatir) dan (kaidah-kaidah) keselamatan belum mendapat perhatian maksimal  di Sasana." 

Komentar itu disampaikan Menteri Roy menanggapi dijatuhkannya sanksi dari World Boxing Council (WBC) atau Dewan  Tinju Dunia pada  Indonesia menyusul meninggalnya tiga petinju Indonesia dalam kurun waktu kurang dari setahun terakhir. Sanksi yang berlaku untuk waktu  tidak terbatas ini berupa larangan diadakannya pertandingan tinju profesional di bawah naungan WBC. Sanksi itu diberlakukan sampai ada penjelasan dari otoritas resmi pengawasan tinju profesional Indonesia.

Roy juga berencana membicarakan masalah ini dengan Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina). Beberapa waktu lalu, Roy  berkunjung ke sasana tinju. "Memang banyak kekurangan. Ini yang harus kita upayakan bersama," katanya.

Mengenai kekurangan dana untuk membina sasana-sasana, Roy mengaku dana dari lembaganya memang terbatas. "Tetapi kami akan berusaha menyalurkan," kata Menpora melanjutkan.

Bahkan, tahun ini  ada pengurangan dana bagi pengurus-pengurus cabang olahraga. Berkaitan dengan hal ini, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Djoko Pekik Irianto, sudah pernah menyurati pengurus-pengurus cabang olahraga. Mereka diminta bersabar karena ada pengurangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada kesempatan yang sama, petinju Indonesia pemegang gelar juara kelas bulu World Boxing Associoation (WBA), Chris John,  menyayangkan dijatuhkannya sanksi ini oleh WBC.  Ia berharap,  sanksi itu bisa menjadi pelajaran bagi komisi tinju di Indonesia agar bisa memperbaiki kondisi yang terjadi di dunia tinju.  "Sepertinya dari dulu (kondisi) itu tidak berubah. Banyak terjadi kecelakaan di atas ring, tetapi  kenapa kondisi seperti ini tidak bisa diubah? Harusnya kita bisa belajar untuk mengatasi hal itu," katanya.

Chris John berharap pemerintah dan badan tinju melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap tinju profesional Indonesia. Selain itu, ia juga mengharapkan petinju-petinju Indonesia lebih peduli terhadap keselamatannya. Ia juga merasa ilmu kepelatihan tinju di Indonesia masih harus banyak ditingkatkan.

Menurut Chris John, gegar atau pendarahan otak disebabkan kurangnya cairan di dalam otak. Ia mengatakan, kekurangan cairan ini biasanya disebabkan usaha petinju menurunkan berat badan sebelum pertandingan. "Mereka mungkin kurang tahu cara cepat mengembalikan kondisi cairan badan setelah menurunkan berat  badan itu," ujarnya. Selain itu, persiapan petinju yang sangat singkat menjelang pertandingan juga menjadi penyebab.

Meninggalnya petinju remaja Indonesia, Tubagus Setia Sakti, 27 Januari lalu, menambah daftar panjang petinju Indonesia yang meninggal setelah bertanding. Dalam kurun waktu kurang dari setahun terakhir, sebanyak tiga petinju Indonesia meninggal. Selain Tubagus, petinju lain yang meninggal ialah Muhammad Afrizal dan Oxon Palue. Secara keseluruhan  sudah  30 petinju di Indonesia yang meninggal sepanjang sejarah tinju profesional di Tanah Air.

GADI MAKITAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan) menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 Palembang Muddai Madang (kiri) saat pawai obor api Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Agustus 2018. ANTARA
Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.


Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Alex Noerdin, Gubernur Sumatra Selatan (Reza Sumantri/Tempo)
Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora


ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

Atlet angkat besi Indonesia Irawan Eko Yuli berkompetisi di nomor 62 kg putra Grup A dalam Olimpiade London 2012, Senin (30/7). REUTERS/Dominic Ebenbichler
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan


ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. TEMPO/Aditia Noviansyah
ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8


ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ANTARA/Andika Wahyu
ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.


ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

Lifter Jawa Barat Deni melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 68 kg angkat besi putra PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung,  Jabar, 21 September 2016. Deni berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Triyatno dari Kalimantan Timur dan perunggu diraih M. Denial dari Jambi. ANTARA FOTO
ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.


ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

Eko Yuli Irawan, saat bertanding dalam kelas 62kg angkat besi Olimpiade Rio di Riocentro, Pavilion 2, Rio de Janeiro, Brasil, 8 Agustus 2016. AP/Mike Groll
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.