TEMPO.CO, London - Petenis nomor enam dunia, Tomas Berdych, mengambil ancang-ancang lebih awal sebelum bertanding di turnamen grand slam Wimbledon 2013. Petenis Republik Chek ini akan ikut serta dalam turnamen pemanasan di Queens Club pada 10-16 Juni mendatang.
Berdych memasang targetnya itu agar bisa mengulang prestasinya masuk ke babak final Wimbledon pada 2010 lalu. Ketika itu ia menghadapi Rafael Nadal dari Spanyol setelah berhasil mengalahkan Novak Djokovic di babak semifinal turnamen bergengsi lapangan rumput itu.
Keikutsertaan Berdych ke klub itu mengulang peristiwa delapan tahun lalu atau saat ia berusia 19 tahun. Keikutsertaannya kali ini dilakukan atas saran dari manajer dan mantan petenis nomor tiga dunia Ivan Ljubicic.
"Saya kira ini menjadi keuntungan yang baik untuk berada di London dan menyesuaikan diri dengan situasi dan lapangan hebat seperti itu. Dan inilah yang sesungguhnya saya inginkan sebelum bertanding di Wimbledon," kata Berdych, salah satu petenis yang konsisten bertanding di sejumlah tur tahun lalu, kepada panitia.
Meskipun Berdych sudah lama tidak bertanding di Queen's, ia masih ingat betul betapa indahnya klub itu. "Pengalaman saya mampu mencapai final Wimbledon adalah hebat. Hal itu menunjukkan kepada saya tentang banyak hal--di antaranya bahwa saya bisa menampilkan permainan terbaik saya selama dua pekan, yang cukup berat," kata pria berusia 27 tahun ini.
Sementara itu, Ljubicic memperkirakan Berdych akan mendapatkan banyak keuntungan dengan kedatangannya yang lebih awal sebelum Wimbledon dimulai. "Ia sebelumnya hanya bertanding sekali saja di Queen's, dan saya pikir hal itu harus diubah," kata dia.
"Melakukan perjalanan pastilah cukup melelahkan. Jika seorang pemain tinggal di London dan menyesuaikan diri dengan rumput di sana--dalam hal ini di lapangan Queen's Club--yang terdekat dengan Wimbledon, maka hal ini adalah langkah persiapan yang baik menuju Wimbledon," kata dia.
Selain Berdych, petenis lainnya yang akan bertanding di Queen's Club adalah Andy Murray. Mantan peraih Amerika Terbuka ini mengincar gelar Wimbledon, setelah dikalahkan Roger Federer tahun lalu di final. Murray kemudian membalas kekalahannya dari petenis Swiss itu dengan meraih medali emas di Olimpiade London di lapangan yang sama, pekan berikutnya.
REUTERS | MARTHA W SILABAN
Anas: Saya Tak Pernah Mundur dari Ketua Umum
Jokowi Pun Dibuat Iri Warga Rusun Marunda
Joss Stone Bertamu ke Rumah Rhoma Irama
'Bisnis Mari Bergaul' yang Membuat Anas Tajir
Pelaku Mutilasi di Tol Suami Sendiri