TEMPO.CO, Jakarta -uara All England ganda campuran, Tontowi Ahmad, siap menjalani latihan ketat menjelang Kejuaraan Dunia Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). "Saya akan menjalani persiapan sama seperti All England. 'Dipenjara' lagi," ujar Tontowi sambil tersenyum, dalam pertemuan dengan wartawan di pemusatan latihan nasional Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Rabu, 27 Maret 2013.
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir meraih gelar juara All England kedua mereka setelah mengalahkan juara Olimpiade 2012, Zhang nan/Zhao Yunlei, 21-13, 21-17 pada final All England di Brimingham, Inggris, 10 Maret 2013 lalu. Mereka mencetak sejarah dengan berhasil menyabet gelar juara ganda campuran All England dua kali berturut-turut.
Asisten pelatih ganda campuran Nova Widianto mengatakan, kejuaraan terdekat di mana ganda campuran berencana meraih prestasi adalah Kejuaraan Dunia Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Agustus 2013 di Cina. "Ya, Tontowi sementara dilepas sebentar, setelah itu dipenjara lagi," kata Nova disambut tawa wartawan. Setelah mengikuti Turnamen Piala Axiata pekan ini, Tontowi mendapat libur satu pekan sebagai ganjaran prestasinya di All England.
Ada empat turnamen yang menjadi fokus pengejaran prestasi bulu tangkis tahun ini, yaitu All England, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan SEA Games ke-27. Piala Sudirman akan diadakan Mei sedangkan SEA Games akan diadakan pada Desember.
Nova mengatakan, persaingan di ganda campuran PBSI sudah mulai ramai. "Tidak didominasi satu pasangan saja," kata dia. Buktinya, kata Nova, pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto juga bisa menembus semifinal. Hal ini membuatnya semakin optimistis.
Dari evaluasi secara menyeluruh turnamen Eropa beberapa pekan lalu (All England dan Swis Terbuka), Nova mengatakan kerjasama pasangan ganda campuran dalam menyerang masih mengandalkan individu. Hal yang perlu ditingkatkan lagi, kata. Nova, adalah fokus di pertandingan.
"Di Swis Terbuka, fokus mereka (pemain) agak kurang. Mungkin karena mereka baru saja melalui kejuaraan besar (All England), sehingga waktu di kejuaraan kecil (Swis Terbuka) fokusnya agak berkurang." Di Turnamen Swis Terbuka, Tontowi/Liliyana kalah di babak final.
GADI MAKITAN