TEMPO.CO, Jakarta - Operasi lutut lifter Indonesia peraih perak Olimpiade 2012, Triyatno, yang dilakukan sore hari di Rumah Sakit Premier Bintaro, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2013, berjalan sukses. Triyatno akan keluar dari rumah sakit Kamis besok dan akan menjalani proses rehabilitasi di Indonesia Sport Medicine Center (ISMC), Kelapa Gading, Jakarta, mulai Sabtu, 30 Maret 2013.
"Operasi ini bukanlah akhir dari proses penyembuhan cedera Triyatno. Yang tidak kalah penting adalah proses rehabilitasinya," kata Dokter Andi Kurniawan, ketua tim medis yang menangani Triyatno, kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2013.
Andi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tim yang secara khusus akan menangani proses rehabilitasi Triyatno. Operasi pada kedua lutut Triyatno dilakukan dalam jangka waktu kurang dari dua jam. Andi mengatakan, operasi pada lutut kiri, yang kondisinya lebih parah, memakan waktu satu jam. Sedangkan operasi pada lutut kanan memakan waktu 30 menit.
Dokter Sapto Aji, salah satu dokter yang melakukan operasi terhadap Triyatno, mengatakan operasi berjalan agak lama karena semua proses operasi direkam dan disiarkan ke ruangan lain di mana beberapa pemangku kepentingan melihat proses operasi itu. Sapto yang menjelaskan langkah demi langkah operasi itu. "Ini momen yang baik untuk didokumentasikan, supaya proses ini bisa dipelajari di kemudian hari," ujar Sapto. "Keberhasilan operasi ini membuktikan bahwa dokter Indonesia mampu."
Sapto mengatakan, masalah lutut kiri Triyatno adalah kerusakan tulang rawan di sendi lutut. "Tulang rawan Triyatno mengalami aus. Ini memang sering terjadi pada atlet angkat besi," kata Sapto. Untuk mengatasi tulang rawan yang aus, kata Sapto, pihaknya melakukan pembersihan, pelicinan, stimulasi untuk menumbuhkan sel tulang rawan.
Sapto menjelaskan, ada satu titik di mana tulang rawan Triyatno sudah sangat rusak. Tulang itu kemudian dibuang. Tim dokter kemudian membuat luka kecil di ujung tulang paha pada sendi lutut Triyatno. "Dari luka kecil itu akan timbul darah. Darah itu yang akan merangsang timbulnya sel-sel tulang rawan baru," kata Sapto.
Proses pertumbuhan tulang rawan baru ini memakan waktu 3 hingga 6 bulan. Sedangkan kaki kanan Triyatno, kata Sapto, hanya mengalami penebalan selaput sehingga tim dokter hanya melakukan pembersihan. Andi menjelaskan, Triyatno, akan menjalani rehabilitasi dalam beberapa tahap. Tim dokter rehabilitasi akan berkumpul satu hingga dua kali sebulan untuk memantau proses tersebut.
Enam hingga delapan pekan pertama pasca operasi, kata Andi, merupakan kesempatan tulang rawan Triyatno tumbuh kembali. Untuk itu, kaki Triyatno tidak boleh mendapat beban. "Dia hanya akan berbaring. Kalaupun berjalan, harus memakai kruk," kata dia. Sekalipun begitu, kata Andi, Triyatno tetap bisa menjalani latihan.
Pelatih Triyatno, Lukman, mengatakan dirinya akan memberikan panduan program pelatihan kepada dokter tim rehabilitasi. Lukman sendiri hanya bisa sesekali meninjau karena dia harus berada di Balikpapan, Kalimantan Timur. "Triyatno tetap harus melatih kekuatan otot-otot yang tidak terpengaruh cederanya," kata Lukman. Otot-otot yang dilatih itu adalah otot-otot di tubuh bagian atas. Andi melanjutkan, di bulan ketiga kaki Triyatno sudah boleh menerima beban. Ia sudah diperbolehkan untuk menumpukan beban tubuhnya sendiri dan juga alat-alat angkat berat dalam kapasitas yang ditentukan. Di bulan kelima hingga keenam, kata Andi, Triyatno sudah bisa menjalani latihan spesifik angkat besi. "Target pertama kami adalah kemampuan ruang gerak sendi lututnya. Diusahakan kakinya bisa menekuk dengan sempurna," ujarnya.
Mengenai kesempatan Triyatno tampil di SEA Games 2013, Andi mengatakan Triyatno masih memiliki kesempatan sekalipun tidak akan dipaksakan. "Fokus kami adalah agar Triyatno bisa tampil maksimal di Olimpiade 2016," ujarnya. Lukman mengatakan, jika Triyatno tidak bisa tampil, ia sudah menyiapkan lifter lapis kedua, yaitu Deni asal Jawa Barat dan Ketut Ariyana asal Bali. Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo mengatakan, Federasi Angkat Berat Dunia (IWF), memproyeksikan Triyatno sebagai peraih emas di Olimpiade 2016. "Indonesia menjadi anak emas," ujarnya. Mengenai ini, Lukman mengatakan Triyatno akan difokuskan untuk mempersiapkan diri menghadapi kualifikasi Olimpiade 2016. "Kualifikasi utama adalah Kejuaraan Dunia pada 2014," ujarnya.
GADI MAKITAN