Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manajer Dikriminalisasi, Pelatnas Tenis Meja Terganggu

image-gnews
Aksi dua atlet tenis meja dalam latihan persiapan menghadapi kejuaraan dunia di Paris, Maret mendatang, di Senayan, Jakarta, Senin (25/2). TEMPO/Seto Wardhana
Aksi dua atlet tenis meja dalam latihan persiapan menghadapi kejuaraan dunia di Paris, Maret mendatang, di Senayan, Jakarta, Senin (25/2). TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan tim nasional (timnas) tenis meja terganggu masalah konflik pengurus. Manajer tim tenis meja, Peter Layardi, dilaporkan ke polisi karena dituding melakukan tindak pidana penghinaan, pengancaman, dan perbuatan tidak menyenangkan oleh mantan Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Irianti Marina. "Saya terkejut, bingung, dan stres," kata Peter kepada wartawan dalam konferensi pers di gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI),  Jakarta, Senin, 8 April 2013.

Peter merasa tidak pernah melakukan perbuatan seperti yang dilaporkan Irianti. Malangnya, saat ini Peter telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Ia telah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka sebanyak dua kali. Besok, Peter akan kembali menjalani pemeriksaan di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. "Bahkan, kami mendapat kabar bahwa berkasnya sudah P-21 (layak dilimpahkan ke kejaksaan untuk kemudian diadili)," kata Boy Nurdin, kuasa hukum Peter.

"Saya tidak bisa berkonsentrasi sebagai manajer tim," kata Peter, yang merupakan sekretaris Komite Penyelamat Tenis Meja Seluruh Indonesia (KPTMSI), kelompok kritis yang menentang kepemimpinan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Dato Tahir dan Irianti. Peter sedang memimpin persiapan timnas yang akan berangkat ke Kejuaraan Dunia Tenis Meja di Paris, Prancis, pada  13-20 Mei 2013. Selain itu, ia juga sedang mempersiapkan Kejuaraan Tenis Meja Terbuka Junior dan Kadet di Bangkok, Thailand,  4-8 Mei 2013.

Secara terpisah, Kepala Pelatih tim tenis meja, Anton Suseno, yang juga  Ketua KPTMSI, mengatakan akan berusaha menempuh langkah-langkah mediasi. "Kami ingin nilai-nilai olahraga seperti fairness dan friendship dikedepankan," kata Anton. Ia menyatakan tidak akan mengganti Peter sebagai manajer timnas. Anton berharap kasus hukum ini tidak berlanjut sehingga tidak akan mengganggu kinerja Peter.

Anton mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga uji tanding ke luar negeri bagi atlet-atlet pelatnas. Selain dua kejuaraan yang telah disebutkan di atas, kejuaraan lain yang akan diikuti yaitu Asian Youth Games di Nanjing, Cina, 16-24 Agustus 2013 dan Kejuaraan Australia Junior Terbuka di Melbourne, September mendatang.

Selain kasus hukum yang melilit manajer tim, tenis meja juga menghadapi  masalah dana. Sebab, kata Anton, hingga saat ini dana dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk uji tanding belum turun. Mengenai hal ini, Anton sedang membicarakannya dengan pengurus. "Kami berusaha menalangi dulu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konflik di tubuh pegurus tenis meja Indonesia bermula dari protes Anton dan kawan-kawan atas hasil musyawarah nasional di Solo, Jawa Tengah, September 2012 yang mengangkat kembali Dato Tahir menjadi ketua umum untuk ketiga kalinya. Menurut mereka, hal itu tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Peter dituduh mengeluarkan kata-kata kasar terhadap Irianti saat datang memprotes jalannya musyawarah nasional di Solo tersebut. "Saya tidak pernah melakukan itu," kata Peter. Ia mengaku memiliki bukti rekaman yang membuktikan pembelaannya.

Boy mengatakan telah terjadi diskriminasi dalam proses penyidikan. "Saksi-saksi yang meringankan klien kami (Peter) tidak dihadirkan," ujarnya. Oleh karena itu, Boy dan kawan-kawan akan melakukan langkah-langkah non-hukum seperti bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan mendesak dewan untuk memanggil Kepala Kepolisian serta Jaksa Agung untuk mempertanggungjawabkan perbuatan anak buah mereka yang dinilai Boy janggal.

GADI MAKITAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan) menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 Palembang Muddai Madang (kiri) saat pawai obor api Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Agustus 2018. ANTARA
Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.


Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Alex Noerdin, Gubernur Sumatra Selatan (Reza Sumantri/Tempo)
Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora


ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

Atlet angkat besi Indonesia Irawan Eko Yuli berkompetisi di nomor 62 kg putra Grup A dalam Olimpiade London 2012, Senin (30/7). REUTERS/Dominic Ebenbichler
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan


ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. TEMPO/Aditia Noviansyah
ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8


ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ANTARA/Andika Wahyu
ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.


ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

Lifter Jawa Barat Deni melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 68 kg angkat besi putra PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung,  Jabar, 21 September 2016. Deni berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Triyatno dari Kalimantan Timur dan perunggu diraih M. Denial dari Jambi. ANTARA FOTO
ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.


ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

Eko Yuli Irawan, saat bertanding dalam kelas 62kg angkat besi Olimpiade Rio di Riocentro, Pavilion 2, Rio de Janeiro, Brasil, 8 Agustus 2016. AP/Mike Groll
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.