TEMPO.CO, Jakarta - Bapak angkat besi Cina, Huang Qianghui, 83 tahun, sengaja didatangkan ke Indonesia. Kepala Seksi Cabang Olahraga Terukur Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Hadi Wihardja, mengatakan, kedatangan Huang untuk mendongkrak prestasi lifter Tanah Air.
Dia diharapkan membuat lifter Indonesia bisa meraih medali emas di ajang Olimpiade 2016 mendatang. Pada Olimpiade 2012 di London, lifter Indonesia Triyatno berhasil meraih perak di kelas 69 kilogram. Sedangkan Eko Yuli Irawan meraih perunggu di kelas 62 kilogram. "Sebelum Olimpiade 2012, Triyatno, Eko, bersama Hasbi dan I Ketut Ariyana berlatih di bawah bimbingan Mister Huang di Cina," kata Hadi, kemarin.
Kepada wartawan, Huang mengaku punya teknik melatih spesial. "Saya sudah unggulan," kata Huang dalam bahasa Indonesia. Ya, sekalipun puluhan tahun tinggal di Cina dan menyandang status warga negara Cina, Huang adalah pria kelahiran Indonesia.
Huang sempat membuat bingung resepsionis Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, tempat ia menginap. "Mereka bingung karena paspor saya Cina, tapi saya fasih berbahasa Indonesia," ujarnya sambil terkekeh. "Tapi, ya, begini. Bahasa Indonesia saya bahasa Indonesia pasar."
Huang masih tinggal di Indonesia sampai berusia 22 tahun. Pada 1952, ia pergi ke negeri Cina untuk kuliah di Harbin Institute of Technology. Pada tahun yang sama, ia juga memulai kariernya di dunia angkat besi.
Filosofi Huang dalam melatih adalah setiap lifter memiliki kekhususan masing-masing sehingga perlu penanganan berbeda dalam latihan. "Seperti musik," kata dia. "Semua pakai do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Tapi, kalau dimainkan, India punya nada yang berbeda, Jepang lain, Amerika lain lagi."
GADI MAKITAN
Topik Terhangat:
Edsus Sosialita | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston
Baca juga:
Jasad Alien Kerdil di Cile Ternyata Manusia
Bos Yahoo Mengundurkan Diri
Dengar, Suara Asli Alexander Graham Bell
Xbox 720 akan Dirilis 21 Mei