TEMPO.CO, Sawahlunto - Sebanyak 106 pembalap dari 21 tim berpacu di etape kelima Tour de Singkarak dari Sawahlunto menuju Muaro Labuh, Kabupaten Solok Selatan, Kamis, 6 Juni 2013. Para pembalap start pukul 10.00 WIB melintasi Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Kabupaten Solok Selatan, sejauh 138.5 kilometer.
Pembalap yang akan memimpin etape ini, Alireza Asgharzaseh, Johan Coenen, Malekimian Ramin dan Garder Iranagh Mizbani. Dua kilometer setelah start, para pembalap menghadapi rute tanjakan level 3, mulai dari depan Kantor DPRD Sawahlunto. Kemudian pada kilometer 59, para pembalap akan memperebutkan poin tanjakan dengan rute menanjak level 1, di antara Lembang Jaya dan Danau Kembar.
Kemudian, pada kilometer 75,5 juga ada tanjakan di antara kawasan Alahan Panjang dengan Talaga Gadang. Di tanjakan level 3 ini, para pembalap berebut poin. Untuk merebut rompi polkadot yang saat ini dipegang Johan Coenan dengan total poin 21. "Kami akan ikuti rombongan terdepan, untuk bertahan," ujar Johan Coenan dari Belgia.
Sementara, untuk perebutan poin sprint, ada di dua titik, di kilometer 29.5 di Solok dan di kawasan Surian pada kilometer 104.5.
Jerry Aquino yang pada etape ini mengenakan rompi hijau, menyatakan berupaya keras pertahankan rompinya. "Karena ada 3 kali tanjakan di etape ini," ujar p embalap asal Team 7 Eleven yang telah mengumpulkan 15 poin pada empat etape.
Pada etape kelima ini para pembalap melewati Sawahlunto, Muaro Kalaban, Silungkang, Sungai Lasi, Guguak Sari, Solok, Pandan Putih, Muaro Panas, Koto Anau, Batu Banyak, Koto Laweh, Bukit Sileh, dan Lembang Jaya.
Lalu, para pembalap melewati Danau Kembar, terdiri Danau Atas dan Danau Bawah. Pembalap dan oficial ini juga melewati perkebunan teh. Indahnya panorama di rute ini menjadi pengobat rasa lelah para pembalap.
Setelah itu para pembalap melewati rute Talaga Gadang, Aia Dingin, Nagaro Lolo, Surian, Ulu Suliti, Tanjung Basampan, Sungai Kalu, Bajuang Bajawek, Pakan Rabaa, Pabrik Gadang Diateh dan finis di Muaro Labuah Kabupaten Solok Selatan.
Kabupaten Solok Selatan dikenal dengan 1.000 rumah gadang. Rumah tradisional ini, terletak di Nagari Koto Baru. Sekitar 33 kilometer dari Padang Aro.
Kota Sawahlunto merupakan satu di antara kota tua terbaik di Indonesia dan memiliki pelbagai objek wisata. Di kota tambang ini terdapat banyak bangunan tua dan unik yang menjadi ciri khasnya.
Di Sawalunto juga terdapat museum statiun kereta api, dengan lokomotif uap yang dinamai "Mak Itam". Selain itu juga ada terowongan Mbak Soero, Danau Kandi dan kebun binatangnya.
ANDRI EL FARUQI
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK
Berita terpopuler:
Berkas Sang Pemotong `Burung` Diterima Kejaksaan
Didenda Rp 8,2 Miliar, Ini Jawaban PT Priamanaya
Geng Sopir Angkot 'The Doctor' Lakukan Pembunuhan