TEMPO.CO, Jakarta - Yip Pui Yin pemain asal Hong Kong memutuskan asa terakhir tunggal putri Indonesia di turnamen Superseries Premier Indonesia Open 2013. Di babak perempat final, Yip mengalahkan Belaetrix Manuputi 16-21, 23-21, dan 22-20. Indonesia pun gagal meloloskan wakilnya di babak semifinal.
Kepala Pelatih tunggal putri Indonesia, Liang Chiu Sia, menyatakan dari sisi permainan tunggal putri Indonesia sudah cukup baik. Penampilan Belaetrix misalnya, sudah lebih baik dibandingkan pada turnamen sebelumnya. Namun secara keseluruhan Chiu Sia menilai masih banyak hal harus dibenahi pada tunggal putri.
"Untuk Indonesia Open tidak ada target. Pemain dituntut untuk main bagus saja di tiap pertandingan," ucap Chiu Sia, Jumat, 14 Juni 2013. Ia menambahkan, pembenahan tidak hanya dari sisi cara bermain tapi juga dalam hal mengatur strategi atau taktik.
Penampilan ketujuh pemain tunggal putri Indonesia di mata Chiu Sia masih jauh dari harapan dan belum mantap. Bergugurannya tunggal putri di babak utama cukup menjadi bahan evaluasi baginya untuk melakukan pembenahan. "Tapi saya bersyukur ada dua pemain dari tujuh yang bisa melaju ke babak delapan dan empat besar," kata dia.
Beberapa hal yang perlu dibenahi dari sektor permainan tunggal putri di antaranya keberanian untuk menekan dan mengendalikan permainan lawan. Sedangkan dari sisi teknik bermain anak asuhannya relatif sudah bagus. "Seperti kalau ada bola atas harus cepat dipotong," ucap Chiu.
Begitu juga dalam hal stamina. Dalam bermain badminton, kata Chiu, pelatih tak melulu bicara dan mengasah soal stamina. Kemampuan teknik, mental bertanding, dan strategi menjadi bagian tak terpisahkan. Oleh sebab itu, semuanya mesti ditambah lagi porsinya.
Lebih lanjut, Chiu optimistis ke depan Indonesia bisa bersaing dengan Cina. Menurut dia, ada banyak pemain muda berbakat namun untuk mencetak pemain berkualitas diperlukan waktu. "Kalau saya yang melatih setidaknya perlu dua sampai tiga tahun."
Sebelumnya, pada babak utama Indonesia Open lima dari tujuh pemain tunggal putri Indonesia kandas. Hana Ramadhini, Kusumastuti, Aprillia Yuswandari, Adrianti Firdasari, dan Lindaweni Fanetri kalah dari lawan-lawannya. Sementara Hera Desi tumbang di babak delapan besar. Terakhir Belaetrix Manuputi harus mengakui keunggulan Yip Pui Yin di babak perempat final.
ADITYA BUDIMAN