TEMPO.CO, Jakarta- Ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi harapan tuan rumah untuk meraih gelar juara pada Turnamen Superseries Premier Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Indonesia Terbuka 2013.
Ahsan/Hendra mengalahkan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dari Rusia, 21-10, 20-22, 21-14, pada semifinal di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 15 Juni 2013. “Kami bersyukur bisa ke final,” kata Ahsan. “Saya sebenarnya sedikit tegang dalam pertandingan tadi karena kami satu-satunya wakil Indonesia untuk bisa ke final.” Namun, ia mengatakan dukungan penonton membuat mereka lebih termotivasi.
Setelah menang mudah di game pertama, Ahsan/Hendra menyerah di game kedua. “Mereka mengubah pola permainan dan lebih menekan,” kata Ahsan. “Tapi, begitulah permainan, kadang ditekan, kadang menekan.”
Hendra mengatakan di game pertama lawannya masih belum nyaman. “Saat mereka menemukan permainan di game kedua, justru kami yang tidak siap.” Namun, di game ketiga, ia mengatakan mereka bisa mengatasi permainan lawannya.
Mengenai pertandingan di final Minggu, 16 Juni 2013, Ahsan mengakui ada sedikit beban. “Tapi, kami akan berusaha. Kalau pun mau mengalahkan kami, mereka harus mati-matian.” Ahsan/Hendra akan menghadapi pemenang partai pertandingan antara unggulan kedua dari Korea Selatan, Sung Hyun Ko/ Lee Yong Dae, dan rekan senegaranya yang menjadi unggulan kedelapan, Baek Choel Shin/Yeon Seong Yoo.
Hendra mengatakan mereka sudah pernah bertemu dengan dua pasangan tersebut. “Kami pernah menang melawan mereka.”
Pelatih pasangan ganda Rusia, Viktor Malyutin mengatakan mereka sudah mengusahakan yang terbaik melawan Ahsan/Hendra. “Tapi, lawan kami bermain sangat bagus.” Tapi, mereka sangat bangga bisa mencapai semifinal di turnamen Superseries Premier. “Kami sangat senang,” kata Sozonov. “Tahun depan, kami berharap bisa menjadi juara.”
Di semifinal tunggal putra, Tommy Sugiarto dikalahkan oleh pemain Jerman, Marc Zwiebler, 21-17, 21-10. “Fisik saya terkuras oleh pertandingan kemarin dan Zwiebler lebih siap,” kata Tommy. Dionysius Hayiom Rumbaka juga kandas. Pemain nomor satu dunia dari Malaysia, Lee Chong Wei, menekuknya 21-17, 21-14.
Andalan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kalah telak dari unggulan keempat asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, 21-15, 21-14 di babak yang sama. “Penampilan kami memang tidak bagus hari ini,” kata Liliyana. “Kami penasaran, mengapa bisa kalah telak dengan pasangan yang selevel dengan kami.” GADI MAKITAN