TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, TonoSuratman, memberikan kelonggaran waktu ihwal pembentukan timinti yang akan diberangkatkan menuju SEA Games Myanmar. Hal ini tak lepas dari masih ada beberapa cabang olahraga yang belum mengadakan seleksi atau kejuaraan nasional seusai batas waktu akhir bulan Juli.
"Soal waktu KONI Pusat tidak akan kaku," ucap Tono di Gedung DPR RI Jakarta, Senin, 1 Juli 2013. Ia menambahkan bila ada pengurus cabang yang masih melakukan seleksi, nantinya untuk sementara bisa dilihat mana bagian tim inti dan tim cadangan.
Lebih lanjut, Tono berpesan kepada pengurus cabang olahraga agar mempersiapkan atlet yang masuk dalam tim cadangan. Tujuannya untuk mengantisipasi bila terjadi cedera pada atlet yang
berada di tim inti. "Latihan tetap saja jalan untuk tim cadangannya," kata Tono.
Salah satu cabang olahraga yang belum memasukkan tim inti ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) adalah atletik. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Budi Darma Sidi, menyatakan proses seleksi tim inti akan dilakukan seusai Kejuaraan Nasional, September nanti, di Surabaya.
Belum adanya seleksi tim inti dikarenakan batas akhir penyerahan tidak sesuai dengan periode latihan yang sudah dijadwalkan oleh PB PASI. Budi mengatakan, ada dua periode waktu latihan yang setiap periodenya dibagi menjadi tiga bulan.
Dengan menggelar Kejurnas pada September, PB PASI berharap kondisi atlet mencapai puncak penampilannya pada Desember nanti saat SEA Games digelar. "Jadi kami menyesuaikan proses seleksi dengan jadwal latihan," kata Budi.
Tidak hanya itu, PASI pun merasa belum siap bila mesti menggelar Kejurnas pada Juli ini. Pasalnya sarana lapangan untuk Kejurnas belum siap.
Lebih lanjut, kata Budi, sejauh ini sudah ada 46 atlet yang berada di Pemusatan Latihan Nasional. Sedangkan untuk tim inti nantinya akan ada sekitar 25 atlet. "Kami belum tahu akan turun di nomor apa saja," ucap Budi.
Semua cabang olah raga yang dipersiapkan menuju ke SEA Games Myanmar diharapkan jumlah atletnya sudah mencapai 100 persen pada Juli ini. Hal ini, kata Tono, karena mempertimbangkan terbatasnya dana pemusatan pelatihan nasional. "Kebijakannya sudah seperti itu," ucap Tono.
ADITYA BUDIMAN