TEMPO.CO, Bahrain - Pembalap tim Williams, Valtteri Bottas, berhasil melalui lebih dari 170 putaran dalam sesi uji coba Formula 1 di Bahrain, pekan lalu. Bottas tak mengalami kendala pada regulasi mesin baru yang turun dari 2.400 cc konfigurasi V8 menjadi 1.600 cc V6. Pembatasan bahan bakar yang hanya 100 kilogram membuat pembalap harus cermat menyusun strateginya. Pengaturan ban menjadi lebih penting ketimbang musim balapan sebelumnya.
"Lebih sulit untuk mengatur pemakaian ban tahun ini ketimbang tahun lalu, meski mereka sedikit lebih keras," kata Bottas seperti dikutip Autosport, Selasa, 25 Februari 2014. Dengan torsi mesin yang lebih besar, Bottas mengatakan, pembalap harus lebih waspada dalam menekan pedal gas. "Sangat mudah untuk kehilangan traksi yang akhirnya meningkatkan temperatur permukaan ban."
Pembalap tim Force India, Nico Hulkenberg, setuju bahwa torsi mesin yang lebih besar menyebabkan ban belakang lebih rentan aus. Menurut Hulkenberg, roda menjadi lebih cepat berputar dan kehilangan traksi. "Aku mengalaminya beberapa kali bahkan di jalur lurus, membuat garis hitam sepanjang 100 meter di tikungan lambat," kata Hulkenberg. "Sebenarnya asyik bisa melakukannya, tapi itu bukan performa yang bagus dalam balapan."(Baca: Pembatasan Bahan Bakar Sulitkan Pembalap Formula 1)
Keharusan untuk menghemat bahan bakar hingga akhir balapan dan melindungi ban saat bersaing untuk mendapatkan posisi terdepan membuat balapan tahun ini bakal lebih sulit. "Di Bahrain, sulit sekali membalap dengan limit bahan bakar seperti itu," kata Bottas. "Aku sudah mencoba beberapa teknik penghematan bahan bakar supaya lebih efisien." (Baca juga: Pembalap Perempuan Ikut Balap F1 Musim 2014)
AUTOSPORT | GABRIEL TITIYOGA
Berita Lain
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Igbonefo Selamatkan Arema di Selangor
Ke Chelsea, Balotelli Siap Langgar Sumpah
Tujuh Dosa Moyes di Manchester United