TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tampil dalam babak kualifikasi Grand Slam Australia Terbuka 2013 dan berhasil mencapai peringkat ke-241 dunia pada April tahun lalu, Christopher Rungkat mengalami kemunduran akibat cedera yang ia alami. Peringkat dunia petenis nomor satu Indonesia itu pun sempat turun hingga di bawah posisi 1.000. Namun dia sudah mulai menunjukkan kebangkitan dengan pencapaian yang diraih selama tujuh bulan terakhir.
"Hasil-hasil turnamen internasional membuat saya semakin percaya diri," kata Christo—panggilan akrab Christopher Rungkat—saat ditemui seusai memenangi laga final turnamen rutin akhir tahun Garuda Indonesia Terbuka di Jakarta, Ahad lalu.
Baca Juga:
Dalam turnamen futures, turnamen internasional untuk level pemula, Christo berhasil menembus dua babak final, dua semifinal, dan satu perempat final. Semuanya ia raih dalam turnamen-turnamen futures di Thailand, yang berlangsung selama sembilan pekan. Dengan pencapaian itu, peringkat di dunianya naik hingga ke posisi ke-644 dunia.
Memang, di level turnamen yang lebih tinggi, yaitu challenger, Christo belum beruntung. Tahun ini, Christo baru sekali lolos dari putaran kualifikasi, yakni saat dia mengikuti turnamen challenger di Bangkok, Thailand, Agustus lalu. Setelah lolos kualifikasi, dia langsung ditaklukkan oleh petenis Australia, Matt Reid, yang memiliki peringkat dunia jauh di atasnya.
Toh, dengan kemajuan dari segi peringkat yang dia alami, Christo semakin bersemangat.
Setelah sepekan lalu menjalani turnamen Garuda Indonesia Terbuka dan keluar sebagai juara, dia tidak memberi kesempatan dirinya berleha-leha. Pekan ini Christo langsung berangkat ke Phnom Penh, Kamboja, untuk mengikuti dua turnamen futures.
"Itu akan menjadi dua turnamen penutup saya tahun ini," kata Christo merujuk pada dua turnamen yang dinamai "GLF Tep Kunah Terbuka ke-19" itu. Dia menjadi unggulan keenam dalam turnamen yang masing-masing berhadiah total USD 10 ribu (Rp 122 juta) itu. Dalam sistem turnamen sirkuit putra Federasi Internasional Tenis (ITF), penyelenggara turnamen diwajibkan mengadakan minimal dua turnamen berturut-turut selama dua pekan.
Dengan mengikuti turnamen di Kamboja itu, Christo telah mengikuti 15 turnamen internasional sepanjang tahun ini. Menurut dia, jumlah keikutsertaan itu tergolong sedikit, mengingat jumlah ideal keikutsertaan seorang petenis di turnamen internasional adalah 25 hingga 27 turnamen.
Untuk itu, tahun depan, Christopher sudah menjadwalkan diri mengikuti 25 hingga 27 turnamen internasional, mulai Januari hingga akhir November. Dia ingin terus meningkatkan peringkatnya untuk mencapai ambisi berlaga dalam turnamen-turnamen Grand Slam, yaitu turnamen bergengsi untuk petenis profesional.
Siapa yang membiayai semua tur turnamennya itu? "Sampai sekarang saya sendiri, PT Christo," katanya sambil tertawa. "Jadi, kalau ada sponsor yang mau, saya available untuk dirental."
GADI MAKITAN
Berita Lain
Inilah 15 Nominasi Striker untuk Tim Terbaik Dunia
Ronaldo, Messi, dan Neuer Finalis Ballon d'Or 2014
Persija Bebaskan Rahmad Darmawan Pilih Pemain
Veteran Timnas Ramai-ramai Bela Herry Kiswanto