TEMPO.CO , Jakarta - Pemain bulu tangkis ganda putri nasional, Nitya Krishinda Maheswari, sedang duduk di pinggir lapangan dengan plastik berisi bongkahan es yang diletakkan di lehernya, Kamis, 6 Agustus 2012. Di Pusat Latihan Bulu Tangkis Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Jakarta, tersebut, Nitya terlihat kelelahan.
Belum lama duduk, Eng Hian, pelatihnya, mendekatinya dengan berusaha tidak menimbulkan suara kaki yang melangkah. Lalu ia mendekatkan sebuah handphone ke telinga Nitya, yang masih menunduk dan tampaknya tidak menyadari kehadiran pelatihnya itu. Suara alarm dari telepon genggam itu kemudian berbunyi. Nitya kaget. "Eh, monyong!" pekiknya.
Eng Hian dan partner Nitya, Greysia Polii, langsung tertawa. Sedangkan Nitya masih terkaget-kaget.
Berita menarik:
Asisten Bos XL Dibunuh: Andi Bawa Mobil Rian ke Kantor
Asisten Bos XL Dibunuh: Doa Si Anak Usai Salat untuk Rian
Asisten Cantik Bos XL Dibunuh: Inilah yang Bikin Terbongkar
"Aaah, Koh Didiii...," ujar Nitya dengan kesal, menyebut nama panggilan akrab pelatihnya. Tapi peraih medali emas Asian Games 2014 itu juga tidak tahan untuk tertawa sebelum berujar, "Udah, buang aja ini HP!"
Ternyata telepon genggam jadul merek Samsung itu, yang bahkan Eng Hian pun lupa apa tipenya, berfungsi sebagai penanda waktu istirahat sesi latihan daya tahan yang melelahkan pagi itu.
Eng Hian menjelaskan, dia sedang melatih Greysia/Nitya agar tetap bisa memiliki pukulan akurat, sekalipun dalam kondisi lelah. Caranya: memberikan drill smes kepada anak didiknya selama 90 menit dengan selingan waktu istirahat yang singkat. Suara alarm dari telepon genggam milik Eng Hian itulah yang menandakan selesainya waktu istirahat yang singkat. Setiap mendengar suara itu, Greysia/Nitya, yang sudah bersimbah keringat dengan napas yang masih ngos-ngosan, harus kembali ke lapangan dan menjalani drill.
Sesi latihan dengan intensitas tinggi ini dilakukan dalam masa persiapan Greysia/Nitya menghadapi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis yang akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 10-16 Agustus 2015. Semenjak berhasil menyabet medali emas Asian Games 2014--mengakhiri puasa gelar ganda putri Indonesia selama 36 tahun--Greysia/Nitya menjadi tumpuan ganda putri Indonesia. Mereka kembali akan berjuang mengakhiri puasa medali ganda putri di Kejuaraan Dunia selama 18 tahun.