TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah pusat siap mengambil alih pembangunan wisma atlet di lahan Kemayoran, Jakarta Pusat. Pembangunan wisma atlet yang seharusnya dibebankan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu sengaja diambil alih pemerintah pusat lantaran konflik hibah lahan milik Sekretariat Negara (Setneg) itu tak kunjung reda dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat.
"Asian Games tetap jalan. Kalaupun tidak bisa, pemerintah yang bangun," kata Kalla di kantornya, Jumat, 11 Desember 2015. "Ini masalahnya karena dari Setneg ke Pemprov DKI. Sebagian dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan tidak ada masalah."
Kalla mengatakan, dengan pemerintah mengambil alih pembangunan wisma atlet itu, pertentangan yang terjadi dengan DPR akan diminimalKAN. Artinya, kata dia, pemerintah bisa segera membangun wisma atlet dan, setelah selesai Asian Games, tempat itu akan dijadikan rumah susun sewa sederhana bagi warga menengah bawah.
"Itu kan hanya persepsi. Tetap jalan pembangunannya. Hanya persepsi setelah dipakai jadi rumah masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, pembangunan wisma atlet menjelang perhelatan olahraga Asian Games 2018 sempat tertunda. Penyebabnya, saat pemerintah, dalam hal ini Sekretariat Negara, menghibahkan tanah di Kemayoran kepada pemerintah DKI untuk dibangun wisma atlet, DPR menolaknya.
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat menolak rencana hibah lahan Kemayoran kepada Pemerintah Provinsi DKI. Mereka tidak setuju lahan yang semula akan digunakan untuk membangun rumah susun dimanfaatkan untuk membangun wisma atlet selama Asian Games 2018.
REZA ADITYA