TEMPO.CO, Melbourne - Tahun 2016 akan menjadi tahun perburuan rekor jumlah hadiah uang bagi petenis putra peringkat ketiga dunia dari Swiss, Roger Federer, dan pemain nomor satu dunia asal Serbia, Novak Djokovic. Keduanya akan bersaing untuk menjadi petenis pertama yang mengumpulkan hadiah uang senilai total US$ 100 juta atau Rp 1,363 triliun sepanjang karier masing-masing. Jumlah itu tampaknya bakal dapat mereka lampaui pada 2016.
Federer saat ini telah mengumpulkan hadiah uang senilai total US$ 97,3 juta atau Rp 1,33 triliun sepanjang 17 tahun kiprahnya sebagai petenis profesional. Jumlah itu termasuk dari sponsor dan iklan.
Federer akan mencapai rekor tersebut jika menjuarai turnamen Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne pada 18-31 Januari mendatang. Turnamen pertama Grand Slam 2016 itu menyediakan hadiah senilai US$ 2,8 juta atau masing-masing Rp 38,3 miliar bagi pemenang nomor tunggal putra dan putri. Selain hadiah uang, Federer akan mendapatkan trofi juara Grand Slam ke-18 kali.
Adapun Djokovic sudah memperoleh hadiah uang berjumlah total US$ 94,05 juta atau Rp 1,28 triliun sepanjang 12 tahun kariernya di kancah tenis profesional. Djokovic, juara tunggal putra Australia Terbuka 2015, diyakini dapat meraih angka US$ 100 juta hingga pertengahan 2016 atau bahkan sebelum itu, dengan syarat torehan prestasinya sama dengan tahun ini.
Sepanjang 2015, Djokovic menjuarai tiga turnamen Grand Slam, yaitu Australia Terbuka, Wimbledon, dan Amerika Serikat Terbuka. Ia juga menjuarai enam turnamen Asosiasi Tenis Profesional Masters 1000, yang berada satu level di bawah Grand Slam. Selain itu, petenis berusia 28 tahun ini telah menjuarai turnamen ATP Masters 500, dua level di bawah Grand Slam.
Menurut Statsita.com, situs web yang mencatat atlet peraih hadiah uang terbanyak sepanjang karier mereka, Federer dan Djokovic adalah pembuat rekor tertinggi sejauh ini. Petenis Spanyol, Rafael Nadal, berada di urutan ketiga dengan total hadiah uang US$ 75,89 juta atau Rp 1,03 triliun. Adapun posisi keempat ditempati petenis legendaris Amerika yang sudah pensiun, Pete Sampras, dengan total hadiah uang US$ 43,28 juta atau Rp 592,07 miliar. Petenis peringkat kedua dunia dari Inggris, Andy Murray, berada di urutan kelima dengan total hadiah uang US$ 42,44 juta atau Rp 580,57 miliar.
Meski tidak pernah lagi memenangi turnamen Grand Slam sejak 2013, Federer masih menjadi bintang olahragawan paling laku “dijual” pada 2015. Soal ini, Federer masih lebih baik ketimbang pegolf Tiger Woods dan Phil Mickleson, atlet bola basket LeBron James, dan atlet kenamaan dunia lain.
Federer, 34 tahun, terakhir kali menjuarai turnamen Grand Slam di lapangan rumput Wimbledon pada 2012. Adapun trofi pertama Grand Slam juga ia rebut di Wimbledon pada 2003. Tahun ini, Federer menapak sampai babak final Grand Slam Wimbledon dan Amerika Serikat Terbuka. Namun dua kali itu pula ia kalah.
Sejauh ini, Federer belum menyerah untuk merebut trofi juara Grand Slam ke-18 kali. Karena itu, ia menambah seorang pelatih lagi, Ivan Ljubicic, dalam tim pelatihnya. Ljubicic, 36 tahun, adalah mantan petenis peringkat ketiga dunia asal Kroasia. Ljubicic menggantikan Stefan Edberg dalam tim pelatih Federer. Kontrak Edberg, mantan pemain peringkat pertama dunia dari Swedia, tidak diperpanjang oleh Federer.
Adapun Federer akan memulai musim turnamen 2016 dengan tampil pada turnamen di Brisbane, Australia, 3-9 Januari mendatang. Turnamen ini merupakan ajang pemanasan menjelang Australia Terbuka 2016.
“Saya perlu memperbaiki seluruh aspek permainan agar dapat mengalahkan siapa pun lawan saya,” tutur Federer. “Saya telah berlatih memukul bola secara akurat untuk menghadapi lawan seperti Rafael Nadal. Sedangkan untuk melawan Djokovic, saya harus lebih berani ke depan net karena ia memiliki pukulan pengembalian bola yang sangat bagus. Permainannya (Djokovic) sempurna di lapangan keras.”
Federer mengakui saat ini sulit bermain dengan bagus secara konsisten dan terus-menerus. Ia mendapat fasilitas bye pada babak pertama turnamen di Brisbane mendatang.
IBTIMES |ATP | TOTALSPORTEK