Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaleidoskop 2015: Jejak Berani Imam Nahrawi Bekukan PSSI

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Menpora Imam Nahrawi (kiri) berbincang atlet gulat asal Rumania yang akan dinaturalisasi Nastrunicu Roxana Andrea setelah rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, 24 Juni 2015. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menpora Imam Nahrawi (kiri) berbincang atlet gulat asal Rumania yang akan dinaturalisasi Nastrunicu Roxana Andrea setelah rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, 24 Juni 2015. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menerbitkan surat pembekuan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 18 April. Keputusan berani itu dilakukan bertepatan dengan terpilihnya La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai ketua umum dalam Kongres PSSI di Surabaya.

Pembekuan dilakukan karena Kementerian Olahraga menilai PSSI tak mengindahkan keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia yang melarang Persebaya Surabaya dan Arema Cronus—keduanya dinilai cacat hukum karena terbelit dualisme kepengurusan—berlaga di Liga Super Indonesia. "Sepak bola Indonesia tak akan maju sepanjang PSSI dikuasai para mafia," ujar Imam Nahrawi pada Mei lalu.

Keputusan itu berbuntut panjang. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menganggapnya sebagai intervensi sehingga menjatuhkan sanksi buat PSSI pada 30 Mei: Indonesia dilarang mengikuti semua kejuaraan sepak bola internasional. Toh, Kementerian tak surut. Mereka menyiasati mandeknya kompetisi dengan menggelar sejumlah turnamen, termasuk Piala Presiden, Piala Kemerdekaan, dan Piala Jenderal Sudirman.

Simak: Kaleidoskop 2015

Pada 1 November, utusan FIFA datang ke Indonesia dan menemui Presiden Joko Widodo. Mereka membuka ruang tentang kemungkinan sanksi itu dicabut dalam kongres FIFA, Februari 2016. Untuk itu, mereka meminta dibentuk tim, yang disebut komite ad hoc, yang diisi berbagai pemangku kepentingan sepak bola nasional, termasuk pemerintah. Namun pemerintah memilih tak bergabung dengan tim yang diisi mayoritas pengurus PSSI dan diketuai Agum Gumelar itu. "Lebih baik kami menunggu pengurus baru FIFA," kata Imam.

Rio Haryanto Menjejak Formula 1

Sepanjang tahun ini, pembalap Rio Haryanto mengharumkan nama Indonesia di arena balap internasional. Atlet 22 tahun ini berhasil lima kali naik podium dalam balapan Grand Prix 2—satu tingkat di bawah Formula 1—termasuk tiga kali menjadi juara nomor sprint race di Bahrain, Australia, dan Silverstone, Inggris. Pada akhir musim, ia pun finis di posisi empat besar. Prestasi itu memuluskan hasratnya berlaga di balapan Formula 1. Tim asal Inggris, Manor Marussia, menawari Rio menjadi pembalapnya di musim depan. Rio sempat kesulitan memenuhi setoran dana 15 juta euro (sekitar Rp 229 miliar) yang diminta tim itu, tapi harapan Rio kembali mekar setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan garansi untuk pembayarannya.

Lindswell Kwok Wushu Kelas Dunia

Atlet wushu putri Indonesia, Lindswell Kwok, kian mengukuhkan dominasinya di level internasional, khususnya di kategori seni atau taolu. Selain meraih dua medali emas di nomor taijiquan dan taijijian dalam SEA Games Singapura 2015, atlet 24 tahun ini mendapat dua medali emas di kedua nomor yang sama dalam Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Jakarta, bulan lalu. Itu bukan pertama kalinya atlet asal Medan ini menjadi juara dunia. Pada 2009 dan 2013, ia juga berhasil menyabet medali emas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut ini beberapa catatan penting dalam dunia olah raga yang direkam Tempo:

Januari
6 Presiden Dewan Olimpiade Asia Syekh Ahmad al-Fahad al-Sabah berkunjung ke Indonesia, termasuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
27 Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo, memberitahukan Komite Olahraga Nasional Indonesia tidak boleh menggunakan logo lima cincin Olimpiade karena bukan anggota IOC.

April
18 Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, yang dinilai melanggar aturan dengan memainkan Arema Cronus dan Persebaya di Liga Super Indonesia. Kongres PSSI di Surabaya saat itu memilih La Nyalla Mattalitti sebagai ketua.

Mei
30 Sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) jatuh buat Indonesia, berupa larangan terlibat dalam semua kegiatan sepak bola internasional karena pemerintah dianggap mengintervensi PSSI.

Juni
5-16 Indonesia tampil dalam SEA Games ke-28 di Singapura dan hanya finis di urutan kelima dengan koleksi 47 medali emas, 61 perak, dan 74 perunggu.
17 Sepak bola Indonesia dihebohkan pengakuan dua pelatih soal praktek pengaturan skor.

Agustus
10-16 Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan hanya mampu merebut satu medali emas melalui ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.
30 Turnamen sepak bola Piala Presiden bergulir. Ini turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi akibat berhentinya Liga Super Indonesia. Turnamen ini berakhir pada 18 Oktober dan dijuarai Persib Bandung.

November
2-3 Utusan FIFA datang untuk berkomunikasi dengan pemerintah dan mencari solusi agar sanksi terhadap Indonesia bisa dicabut.
10 Piala Jenderal Sudirman bergulir. Setelah sukses menyelenggarakan Piala Presiden, Mahaka Sports and Entertainment melakukan kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia untuk mengadakan turnamen sepak bola.
14-18 Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia ke-13 Wushu. Atlet Indonesia mendapatkan tujuh medali emas, tiga perak, dan enam perunggu. Peringkat Indonesia pun melejit dari ke-11 pada 2013 ke urutan kedua, tepat di bawah Cina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

45 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diperkirakan tidak lolos di parlemen pada Pemilu 2019. Imam Nahrowi, bertarung di daerah pemilihan DKI Jakarta 1, yang bersaing dengan sejumlah nama populer seperti Mardani Ali Sera (PKS), Wanda Hamidah (NasDem) dam Eko Hendro Purnomo (PAN). Dok.Tempo/Fakhri Hermansyah
Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.


Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

5 Januari 2024

Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara memberikan kesaksian saat sidang yang berlangsung secara virtual dari Gedung KPK, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Dalam sidang tersebut, Juliari mengaku pernah menyerahkan uang sekitar Rp500 juta ke Ketua DPC PDIP Kendal Ahmad Suyuti untuk operasioal DPC PDIP Kendal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

Sejumlah napi korupsi dapat remisi selama 2023. Koruptor dapat remisi tak perlu jadi justice collaborator dan bayar lunas denda serta uang pengganti.


Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

9 Oktober 2023

Imam Nahrawi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang dilantik pada 27 Oktober 2014, pada Kabinet Kerja Jokowi - Jusuf Kalla. Ia mengundurkan diri pada 19 September 2019 setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI oleh KPK. Imam resmi ditahan KPK pada 27 September 2014. TEMPO/Imam Sukamto
Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

Syahrul Yasin Limpo bukanlah yang pertama, lantas siapa saja menteri yang pernah mengundurkan diri karena kasus korupsi?


Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

18 Agustus 2023

Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan kasus pengadaan KTP Elektronik  di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 14 Maret 2018. ANTARA
Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi mendapat remisi. Begini kasus korupsi Setnov dan eks Menpora itu.


Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

18 Agustus 2023

Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 11 Januari 2018. Saksi yang dihadirkan dalam sidang ini didatangkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK. ANTARA
Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

Setya Novanto merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, sedangkan Nahrawi hingga Rp 18,1 miliar. Sebagai napi koruptor, pantaskah keduanya dapat remisi?


Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

18 Agustus 2023

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi
Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

TII menilai remisi koruptor merupakan bukti lemahnya komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi.


Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

18 Agustus 2023

Penjara/Lapas Sukamiskin Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

Napi korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin Bandung menerima remisi di HUT ke-78 RI. Ada nama Setya Novanto dan Imam Nahrawi yang menerima remisi.


5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

27 Juli 2023

Menteri Sosial Juliari Batubara berbicara dalam kunjungan kerja di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 4 Desember 2020. Dugaan korupsi di bansos Covid, berawal dari laporan masyarakat kepada KPK yang ditindaklanjuti dengan operasi tangkap tangan pada Sabtu dinihari.  Facebook Kemensos
5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

Pada dua periode pemerintahan Jokowi, setidaknya terdapat 5 menteri yang terjerat kasus korupsi, dari Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate.


PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

2 Juni 2023

Pemerhati sepakbola melakukan proses ruwatan Merewedeng Menporakporandakan Bola Sepak PSSI di Bandung, 2 Juni 2015.  Ruwatan ini diadakan setelah FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI beberapa hari lalu. TEMPO/Prima Mulia
PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

FIFA pernah membekukan PSSI pada akhir Mei 2015 lalu. Apa penyebabnya?


Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

21 Mei 2023

Menteri Sosial, Juliari Batubara, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan  Pimpinan KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Dalam pertemuan ini membahas mengenai pemantapan sinergi untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan Kementerian Sosial. TEMPO/Imam Sukamto
Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

Sejumlah Menteri era Jokowi tersandung kasus korupsi termasuk Juliari Batubara dan Johnny G. Plate. Ini wajah mereka.