TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih ganda putri pemusatan latihan nasional (pelatnas) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Eng Hian, mengatakan saat ini Indonesia masih kekurangan “tukang gebuk” di sektor ganda putri.
Yang paling banyak dijumpai, kata Eng Hian, adalah pemain dengan tipe pengatur serangan. Contoh pemain belakang yang ideal, menurut Eng Hian, adalah Tang Yuanting dan Tian Qing dari Cina yang terkenal dengan kekuatan smes mereka.
“Saat ini memang susah mencari pemain pendobrak. Lebih banyak playmaker,” kata Eng Hian. “Idealnya, memang pemain ganda putri bisa bermain di depan dan belakang. Tapi, pada kenyataannya, tidak ada pemain di dunia ini yang bisa bagus dua-duanya. Pasti ada kelebihan dan kekurangan di salah satunya. Yang bagus adalah jika persentasenya beda sedikit, seperti 65:35, jangan sampai 90:10.”
Eng Hian mengatakan tahun ini tim ganda putri membidik tiga gelar juara, yaitu turnamen All England, Indonesia Terbuka Super Series Premier, dan Olimpiade.
All England dan Olimpiade merupakan turnamen bergengsi yang gelar juaranya diincar pebulu tangkis terbaik dunia. Sedangkan bisa merebut gelar juara turnamen sekelas Super Series Premier saat Indonesia menjadi tuan tumah akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pemain.
“Kami tidak tahu bagaimana kondisi Greysia/Nitya setelah tahun 2017,” kata Eng Hian. “Kalau melihat performa dan peringkat dunia, ini bisa menjadi momen yang pas di All England. Kalaupun tidak juara, setidaknya masuk ke final dulu sudah bagus.”
PBSI | GADI MAKITAN