TEMPO.CO, Nairobi - Pemerintah Kenya memberi peringatan untuk tidak ambil bagian dalam Olimpiade Musim Panas di Rio de Janeiro, Brasil, jika virus Zika tidak segera diatasi dan mencapai tingkat epidemi.
Virus yang bersumber dari nyamuk yang menyebar di Brasil dan dikaitkan dengan cacat lahir bayi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan atlet dan pejabat olahraga di seluruh dunia ketika mereka membuat persiapan acara pada 5-21 Agustus itu di Rio de Janeiro.
Kipchoge Keino, Kepala Komite Olimpiade Kenya (NOCK), telah berkomunikasi dengan para pejabat Olimpiade untuk mencari jaminan atas bahaya virus yang dibawa nyamuk tersebut.
"Jelas, kami tidak akan mengambil risiko jika virus Zika ini mencapai tingkat epidemi. Mereka harus meyakinkan kami bahwa Brasil cukup aman bagi atlet," katanya, seperti dilansir ESPN, Selasa, 9 Februari 2016.
Menteri Olahraga Kenya Hassan Wario mengatakan negaranya belum memutuskan akan mengikuti pesta olahraga itu atau tidak hingga ada pertemuan dengan pejabat kesehatan.
Kekhawatiran tersebut muncul setelah Brasil diidentifikasi sebagai negara yang mengalami dampak paling buruk atas penyebaran virus Zika.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mengumumkan keadaan darurat kesehatan internasional setelah Zika mulai terdeteksi di beberapa negara di seluruh dunia.
Namun Brasil menegaskan pada Minggu, 7 Februari 2016, bahwa mereka tidak berniat membatalkan penyelenggaraan pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut, yang berlangsung pada 5-21 Agustus, dan diikuti Paralimpiade pada 07-18 September.
TELEGRAPH | ESPN | YON DEMA