TEMPO.CO, Jakarta - Hasil imbang 1-1 melawan Indonesia pada hari pertama laga Piala Davis babak I Grup II Asia/Oseania, Jumat, 4 Maret 2016, disambut kubu Vietnam dengan sukacita. Hasil pertandingan pada hari pertama, yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, itu dinilai sudah sesuai dengan target awal.
Pada hari pertama itu, tunggal kedua Vietnam, Pham Minh Tuan, ditekuk pemain terbaik tuan rumah, Christopher Rungkat, tiga set langsung 1-6, 1-6, 2-6. Vietnam menyamakan kedudukan setelah Nam Hoang Ly mengalahkan Aditya Sasongko 6-1, 6-4, 6-2.
“Pertandingan tadi sangat berat karena saya harus beradaptasi dengan atmosfer pertandingan yang riuh oleh suara dukungan suporter. Saya sempat kehilangan fokus, terutama di set kedua,” ujar Nam Hoang Ly, petenis muda kelahiran 25 Februari 1997.
Biarpun akan bermain rangkap—tunggal dan ganda—petenis yang tahun lalu meraih gelar juara ganda putra junior turnamen Grand Slam Wimbledon 2015 bersama Sumit Nagal (India) itu merasa tak terbebani.
“Saya sadar, sebagai andalan, saya memang harus bermain rangkap dan telah mempersiapkan diri dengan baik,” tuturnya.
Partai ganda pada hari kedua, Sabtu, 5 Maret 2016, bisa menjadi penentu buat kedua tim. “Partai ganda akan menjadi pertandingan sangat penting bagi tim kami. Siapa pun yang memenangi pertandingan besok memiliki peluang lebih besar keluar sebagai pemenang pertandingan Piala Davis ini,” tutur kapten tim Vietnam, Quoc Bao Truong.
Tim Merah Putih pun sependapat dengan pernyataan tersebut. “Sesuai dengan skenario, kami harus mengambil poin di sektor ganda. Nantinya, Christopher bakal tampil di partai keempat, Minggu, 6 Maret 2016, yang akan memastikan kemenangan Indonesia,” ujar Roy Therik, kapten tak bermain tim Indonesia.
Sesuai dengan aturan Piala Davis, kedua tim masih memiliki waktu hingga satu jam sebelum jadwal pertandingan untuk mengganti pasangan petenis yang akan bertanding di nomor ganda.
“Sementara ini, saya cenderung tetap memasang duet Christo dan Sunu Wahyu Trijati. Namun kami akan melakukan rapat untuk memutuskan hal itu,” kata Roy.
PIPIT