TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki mundurnya petenis Rusia, Maria Sharapova, dari turnamen Paribas Terbuka di Indiana Wells, Amerika Serikat, terjawab sudah. Petenis yang kini menduduki peringkat 7 dunia ini rupanya mendapat teguran dari Federasi Tenis Dunia atau International Tennis Federation (ITF). "Jika saya penisun, saya tak akan ada di hotel di Los Angeles ini, dengan karpet jelek ini," kata petenis berusia 28 tahun itu.
Sharapova segera menggelar keterangan pers akibat begitu maraknya pemberitaan perihal mundurnya dia sebagai petenis. Dalam keterangannya itu, Sharapova mengabarkan mendapat surat dari ITF yang menyatakan ia gagal dalam tes doping Australian Open pada Januari lalu. "Saya menerima surat dari ITF beberapa hari lalu. Saya akan bekerja sama dengan mereka," katanya.
Dalam penjelasannya, Sharapova dinyatakan positif menggunakan Mildronate atau Meldonium. Per tanggal 1 Januari tahun ini, World Anti-Doping Agency (WADA) memutuskan zat itu dilarang dalam tenis. Meldonium dianggap ilegal setelah zat itu terbukti sering digunakan atlet dengan tujuan meningkatkan performa.
Juara Tenis Olimpiade 2012 itu memang mengakui mengkonsumsi Meldonium. Ia sudah mengkonsumsi obat itu sejak 10 tahun terakhir. Namun zat itu tidak dimaksudkan untuk meningkatkan performanya, tapi karena kondisi kesehatan.
Sharapova mengatakan baru mengetahui Meldonium masuk kategori ilegal setelah menerima surat dari ITF. Meski begitu, Sharapova mengakui WADA sudah mengirim surat mengenai daftar obat ilegal pada Desember 2015, tapi ia tak mengeceknya.
"Saya mempunyai tanggung jawab besar dalam pekerjaan saya tiap harinya. Dan saya membuat kesalahan besar dan membuat penggemar saya kecewa, juga mengecewakan olahraga yang sudah saya mainkan sejak saya berumur 4 tahun dan sangat saya cintai," katanya.
Saat ini Sharapova masih menunggu sanksi dari ITF. Ia menegaskan persoalan itu tak akan mengakhiri kariernya. "Saya tak ingin mengakhiri karier saya dengan cara seperti ini. Saya berharap diberi kesempatan lain untuk bermain di permainan ini," katanya.
Maria Sharapova merupakan petenis yang meraih lima gelar Grand Slam untuk kategori single. Dia juga pernah memenangi empat kejuaraan bergengsi lain, yaitu Australian Open, French Open, Wimbledon, dan United States Open.
Di Australian Open Januari lalu, Sharapova terhenti di babak perempat final setelah kalah dari Serena Williams.
EGI ADYATAMA | MARKET WATCH