TEMPO.CO, Jakarta - Rafael Nadal berkali-kali menjadi sasaran kecurigaan pengguna doping. Pasalnya, petenis Spanyol itu sangat sering dihajar cedera tapi selalu bisa kembali ke arena dalam kondisi yang tangguh. Mencuatnya kasus doping Maria Sharapova membuat kecurigaan maraknya pemakaian zat terlarang di tenis kembali muncul.
Nadal menunjukkan rasa marah dan kecewanya terhadap apa yang telah dilakukan Sharapova. Apalagi bila hal itu dikaitkan dengan Nadal dan mempertanyakan integritasnya sebagai atlet. Kasus Sharapova menjadi perhatian besar pada turnamen di Indian Wells, Amerika Serikat, yang mulai bergulir 10 Maret 2016.
"Saya benar-benar bersih dari doping. Saya tak pernah tergoda untuk melakukan sesuatu yang salah. Saya sangat jauh dari doping," ujar Nadal kepada AFP.
Mantan pemain nomor satu dunia itu mengaku lelah dengan pertanyaan soal doping. Ia sangat menjunjung tinggi olahraga dan nilai-nilai sportivitas. Selama ini ia bisa mengatasi cedera dan rasa sakit di beberapa bagian tubuhnya dengan pengobatan yang legal.
"Olahraga ini adalah contoh buat lingkungan, anak-anak, dan bila saya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai itu, saya berbohong pada diri sendiri, bukan pada lawan," ungkap kolektor 14 gelar Grand Slam itu.
"Saya selalu terbuka sepanjang karier saya dan tak pernah berusaha menyembunyikan apa pun. Saya tidak pernah dan tidak akan melakukan sesuatu yang terlarang," katanya lagi.
Ketika ditanya soal kasus Sharapova, juara sembilan kali Prancis Terbuka itu berharap Sharapova benar-benar melakukan kesalahan yang tidak disengaja, tapi ia tetap meminta petenis Rusia itu dihukum dengan setimpal.
"Saya ingin mempercayai ucapannya bahwa ia tak bermaksud doping. Namun ia telah bersikap tidak mau tahu (mengenai zat Meldonium yang ia konsumsi), dan ia harus membayar perbuatannya," tutur Nadal, yang melakukan pemulihan tubuh dengan cara terapi plasma dan stem cells.
PIPIT