TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, memprotes jumlah hadiah yang sama besar antara pemain putra dan putri. Menurut dia, hadiah untuk pemain putra harus lebih besar dari putri. Pendapat itu dikemukakan pemain Serbia itu setelah menjuarai seri Master Indian Wells di California, Amerika Serikat, Minggu, 20 Maret 2016.
Menurut Djokovic, perjuangan petenis putri tidak seberat di putra. Selain itu, minat para penonton terhadap pertandingan putra juga jauh lebih tinggi dibanding putri. Karena itulah penghargaan atas jerih payah para pemain putra harus lebih tinggi.
"Bila faktanya terus seperti itu, berdasarkan data, statistik, dan informasi dari penjualan tiket dan hal semacamnya, maka sudah sewajarnya distribusi hadiah juga lebih adil," kata Djokovic di BBC.
Sebelumnya, CEO Indian Wells Tennis Garden Raymond Moore menyatakan pertenisan putri ikut terdongkrak oleh putra, terutama bintang-bintang macam Roger Federer dan Rafael Nadal, yang memiliki begitu banyak penggemar dan ikut mendongkrak popularitas tenis. Ucapan Moore mendapat banyak sorotan karena dianggap berlebihan sehingga Djokovic merasa perlu untuk menetralisasinya lewat fakta dan statistik.
Menurut Djokovic, sebuah turnamen gabungan untuk putra dan putri harus membagikan hadiah berdasarkan penjualan tiket dan rating di televisi, siapa yang lebih banyak ditonton. Ia tidak setuju bila perlakuan untuk petenis putra dan putri disamakan, padahal perjuangan di putri tidak seberat di putra.
Kontroversi soal jumlah hadiah yang sama untuk putra dan putri sebenarnya bukan barang baru karena sudah muncul sejak lama, terutama untuk ajang Grand Slam. Pasalnya, di turnamen akbar itu petenis putra harus bermain minimal tiga set dan bisa sampai lima set, sedangkan putri maksimal hanya tiga set, tapi jumlah hadiah disamakan.
Sementara itu, ucapan Moore, mendapat reaksi keras dari petenis putri nomor satu Serena Williams. Pemain Amerika Serikat itu mencap komentar Moore sebagai ofensif dan tidak akurat.
PIPIT