TEMPO.CO, Wimbledon - Turnamen tenis Grand Slam Wimbledon membuka pintu bagi keikutsertaan Maria Sharapova pada turnamen level tertinggi di dunia itu. Grand slam seri ketiga 2016 setelah Australia Terbuka dan Prancis Terbuka ini berlangsung di Wimbledon, London, Inggris, pada 27 Juni hingga 10 Juli mendatang.
Sharapova positif doping meldonium pada Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne, akhir Januari lalu. Hasil tes sampel urinenya dinyatakan positif mengandung meldonium, yang dilarang dikonsumsi atlet sejak 1 Januari 2016. Menurut pengakuannya, hal itu terjadi karena kecerobohannya dan ia bertanggung jawab sepenuhnya atas hal itu. Tes urine dilakukan setelah ia kalah pada pertandingan babak perempat final melawan Serena Williams (AS).
Sharapova yang memenangi turnamen grand slam lima kali menghadapi sidang doping pada Juni mendatang. Ia terancam skorsing selama empat tahun. Namun, kalau ia diputus tidak bersalah kemungkinan ia dapat ambil bagian pada grand slam lapangan rumput Wimbledon nanti.
Ketua Wimbledon, Philip Brook, menyatakan pihaknya belum memutuskan menangguhkan keanggotaan Sharapova di perkumulan tenis All England Tennis Club. “Kami malu kalau Maria tidak hadir di sini (Wimbledon). Dia mantan juara Wimbledon (2004), dan sangat populer bagi penonton di sini,” katanya. “Berkenaan dengan apa yang terjadi (pada Sharapova), kami akan tunggu proses penyelesaian kasusnya sampai ada putusan. Kami akan lihat dulu apa kelanjutannya.”
Sharapova mengakui telah menggunakan meldonium sepuluh tahun untuk mengobati gangguan jantung dan diabetes, sesuai anjuran dokter keluarganya. Ia mengaku telah diberitahu Badan Anti-Doping Dunia (WADA) daftar obat-obatan terbaru yang dilarang dikonsumsi atlet pada Desember lalu. Ia teledor tidak melihat tautan (link) yang berisi perincian daftar obat-obatan yang dilarang itu.
Wimbledon akan meningkatkan tes doping, namun tidak diperinci lebih jauh berapa orang staf yang akan dilibatkan. Diperkirakan dalam setahun dikeluarkan dana sekitar 3 juta poundsterling atau Rp 57.70 miliar untuk membiayai seluruh kegiatan antidoping di Wimbledon.
Wimbledon merupakan mitra Federasi Tenis Internasional dalam menanggulangi doping. Akan ada langkah tambahan yang dilakukan di Wimbledom dalam upaya menanggulangi doping, namum tidak diperinci langlah apa saja yang akan diambil. Yang pasti langkah yang akan ditempuh berdasarkan pada aturan WADA.
Sharapova sejak Januari lalu tidak pernah lagi mengikuti turnamen karena menjalani "hukuman sementara" ITF. Peringkatnya terus merosot ke urutan kesembilan dari urutan kelima sebelumnya.
WTA | BBC | EXPRESS | AGUS BAHARUDIN