TEMPO.CO, Paris - Rafael Nadal mengawali upaya memenangkan turnamen tanah liat Grand Slam Prancis Terbuka untuk kesepuluh kalinya, mengalahkan petenis Australia, Sam Groth, 6-1, 6-1, 6-1. Nadal, yang ditempatkan sebagai unggulan keempat, mendominasi pertandingan babak pertama di kompleks tenis Roland Garros, Paris, Prancis, Selasa, 24 Mei 2016.
Pada babak kedua, Nadal, peringkat kelima dunia, menghadapi pemenang pertandingan Facundo Bagnis (Argentina), melawan petenis kualifikasi tuan rumah, Kenny de Schepper. Nadal, yang pekan depan genap berusia 30 tahun, telah memperoleh dua trofi juara pada musim turnamen tanah liat kali ini, Monte-Carlo Masters dan Barcelona Open.
Ia menang dalam pertandingan babak pertama dengan pukulan forehand winner silang khasnya pada match point kedua di Lapangan Suzanne Lenglen. "Ini benar-benar awal yang baik bagi saya. Yang paling penting buat saya dalam pertandingan ini, pukulan pengembalian saya sangat bagus dan tidak banyak membuat kesalahan,” kata Nadal.
Petenis Spanyol berjuluk raja lapangan tanah liat ini pertama kali merebut trofi juara Prancis Terbuka pada 2005. Sedangkan trofi juara kesembilan di arena ini dia rebut pada 2014. Nadal menyebut Groth bermain lebih baik di lapangan yang permukaannya memantulkan bola lebih cepat. Lapangan tanah liat membuat pantulan bola menjadi lambat.
Groth membukukan sepuluh servis ace dan sembilan kali double fault dalam upaya menjinakkan Nadal. Namun Nadal, yang tampil mengandalkan pukulan top spin keras, terlampau tangguh untuk dimatikan.
"Ini pertandingan yang cepat, dan beruntung saya dapat mematahkannya dengan sangat cepat pula,” ucap Nadal. Tahun lalu, Nadal dikalahkan oleh Novak Djokovic (Serbia) di babak perempat final. Ia kemungkinan kembali menghadapi Djokovic pada babak semifinal.
REUTERS | AGUS BAHARUDIN