TEMPO.CO, Jakarta - Bekas juara dunia legendaris Muhammad Ali diam-diam pernah berkiprah dalam pembebasan sandera Amerika yang ditahan oleh Presiden Irak Saddam Hussein.
Kejadiannya berlangsung di medio 1990 ketika Irak menginvasi Kuwait. Pada Agustus 1990, rezim Saddam Hussein tidak tanggung-tanggung melakukan penyanderaan. Sekitar 3.000 warga Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis disandera. Para sandera itu ditahan di sejumlah instalasi penting milik Irak untuk dijadikan tameng dari serangan tentara Amerika Serikat.
Ali, yang waktu itu sudah pensiun dari dunia tinju, ikut berdiplomasi untuk membebaskan para sandera. Pada Desember 1990, Ali nekat berkunjung ke Irak. Sesampainya di sana, ia mengucapkan salam assalamualaikum kepada Saddam Husein. Di hadapan Saddam, Ali menyalahkan negara-negara Barat yang memblokade ekonomi Irak.
Bukan Ali namanya kalau tidak bisa sesumbar seperti yang sering ia lakukan di atas ring. Ali bilang, ia akan tinggal terus berada di negeri Saddam sampai para sandera asal Amerika Serikat diizinkan pulang oleh Saddam.
Saddam pun luluh. Orang kuat Irak itu berjanji akan membolehkan Ali membawa sejumlah warga Amerika Serikat pulang. Dengan menyebut nama asli Ali, ia memberi janji. "Saya tak akan membiarkan Mister Clay pergi tanpa membawa sejumlah warga AS."
Hasilnya lumayan, Ali pulang ke kampung halaman dengan senyum lebar karena berhasil membawa 11 orang sandera asal Amerika Serikat.
EVAN/PDAT | SUMBER DIOLAH TEMPO