TEMPO.CO, New York - Perusahan raksasa olahraga Nike tidak menghentikan dukungan terhadap Maria Sharapova meski petenis Rusia itu baru dihukum dua tahun oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) karena kasus doping.
“Kami berharap melihat Maria kembali ke lapangan,” tulis Nike dalam pernyataannya, Rabu, 8 Juni 2016. Tiga orang dari Program Tenis Anti-Doping yang ditunjuk Federasi Tenis Internasional menyimpulkan bahwa Sharapova menggunakan meldonium, yang bisa meningkatkan performa pemain.
Baca Juga:
Meldonium mulai dilarang pada 1 Januari dan Sharapova terbukti positif menggunakannya di Australia Terbuka pada 26 Januari lalu. Petenis Rusia ini telah menggunakannya sejak 2006. Dia berkilah tidak mengetahui peraturan baru yang menyebutkan obat apa saja yang dilarang. Pada Maret lalu, ketika Sharapova mengumumkan ia gagal tes obat, Nike mengatakan telah memutuskan untuk menunda hubungan dengan Sharapova sambil menunggu keputusan ITF.
Saat ini, Sharapova menyatakan akan mengajukan permohonan banding atas putusan larangan bermain selama dua tahun yang dijatuhkan hakim peradilan ITF. "Saya tidak terima dengan hukuman ini,” kata juara Grand Slam lima kali itu.
Keputusan ITF ini didasari anggapan bahwa Sharapova sengaja mengkonsumsi meldonium dari dokternya, tidak untuk tujuan doping, tapi untuk kesehatan jantungnya. Sharapova, dalam tulisan di akun Facebook-nya, menyatakan akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). “Saya bersikeras untuk apa yang saya percayai benar.”
Sharapova berdalih tetap menggunakan meldonium lantaran tak menyangka obat itu masuk daftar obat yang terlarang. Adapun obat yang dilarang dalam daftar adalah mildronate, yang merupakan nama lain dari meldonium.
TENNIS.COM| MARIASHARAPOVA.COM| ESPN.COM| ANTO