TEMPO.CO, Louisville - Sedikitnya 15 ribu orang akan memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Muhammad Ali, mantan juara dunia tinju kelas berat. Acara itu berlangsung di Freedom Hall, Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, Jumat, 10 Juni 2016, sebelum jenazah Ali dimakamkan.
Di tempat itulah Ali mengalahkan Willi Besmanoff pada 29 November 1961. Ali, yang lahir dan dibesarkan di Louisville, meninggal dunia pada Jumat lalu pada usia 74 tahun. Ia meninggal saat dirawat di rumah sakit di Arizona karena sakit. Ia tiga dasawarsa didera sindrom parkinson.
Ali merupakan petinju paling fenomenal pada abad ke-20 karena kecakapannya dalam bertinju, memainkan pertunjukan, dan penentangannya terhadap Perang Vietnam pada era 1960-1970-an.
Pemakaman Ali akan dilakukan dengan tata cara pemakaman seorang muslim. Acara pemakaman dipimpin Imam Zaid Shakir, wakil pendiri Sekolah Tinggi Zaytuna di Berkeley, California. Ali dan keluarganya telah sepuluh tahun merancang pemakamannya untuk memastikan ia dimakamkan sebagai seorang muslim.
Ali lahir di Louisville dengan nama Cassius Marcellus Clay dan memeluk Islam pada 1964. Ia lalu mengubah namanya menjadi Muhammad Ali. Ali sangat dikagumi di seluruh penjuru dunia sehingga berbagai kegiatan di dunia seolah terhenti ketika ia sedang bertanding. Hampir semua orang menonton siaran langsung televisi menyaksikan pertandingannya.
Baca Juga:
Selain sebagai petinju, Ali juga aktif memperjuangkan persamaan hak orang kulit hitam dengan orang kulit putih, terutama di Amerika. Ia juga menentang perbudakan terhadap orang kulit hitam.
“Dirawat jenazahnya dengan benar, didoakan, dan dimakamkan adalah hak setiap muslim,” kata Shakir dalam pernyataan yang disampaikan juru bicara keluarga Ali. “Jika hak-hak itu tidak dipenuhi, seluruh masyarakat akan jatuh ke dalam dosa. Dalam kasus jenazah Muhammad Ali, apabila hak-hak itu tidak dipenuhi, hal tersebut merupakan satu kejahatan.”
Pada kesempatan terakhir di KFC Yum, Louisville, beberapa tokoh yang akan ikut memberikan penghormatan adalah mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Presiden Turki Tayyip Erdogan, dan komedian yang juga sahabat Ali, Billy Crystal. Aktor Will Smith, yang memerankan Ali pada film biografinya pada 2001, dan mantan juara dunia tinju kelas berat dari Inggris, Lennox Lewis, termasuk di antara yang akan mengusung peti jenazah Ali.
Pada Rabu lalu, di Louisville diselenggarakan Festival bertajuk “Saya Ali”. Festival sehari yang mengetengahkan berbagai sisi kehidupan Muhammad Ali itu menampilkan cerita, pertunjukan musik, tari-tarian, seni, dan kerajinan. Sejumlah anak mengenakan kostum kupu-kupu dan memakai topeng lebah sebagai perwujudan ungkapan Ali yang sangat terkenal, “terbang seperti seekor kupu-kupu, menyengat seperti seekor lebah”.
REUTERS | AGUS BAHARUDIN