TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pakaian renang Speedo dan pembuat barang-barang mewah Ralph Lauren Corp mengakhiri kontrak sponsor mereka dengan Ryan Lochte, perenang Amerika Serikat (AS) yang mengakui telah mengarang cerita telah dirampok di bawah todongan senjata selama Olimpiade Rio de Janeiro pekan lalu.
Pengakuan Lochte telah mempermalukan Brasil, selain membuat marah pemerintah dan polisi negara ini, hal itu menjadi liputan utama dalam Olimpiade pertama diadakan di Amerika Latin tersebut. Insiden ini kemudian mendorong Komite Olimpiade AS meminta maaf kepada Brasil.
Lochte, peraih 12 medali Olimpiade, meminta maaf Sabtu, 21 Agustus 2016, dalam wawancara dengan stasiun televisi terbesar Brasil, Globo TV. "Saya enggak bohong dengan kejadiannya," kata dia. "(Tetapi) saya terlalu membesar-membesarkan apa yang saya alami itu."
Beberapa jam setelah Olimpiade Rio ditutup, Speedo USA mengeluarkan pernyataan akan membuang nama Lochte dari model iklannya, sedangkan Ralph Lauren menyatakan tidak akan memperbarui kontrak dengan perenang itu.
Perusahaan tata rambut Syneron Candela juga mengakhiri kemitraannya dengan Lochte, empat bulan setelah mengumumkan Lochte sebagai duta besar brand global untuk salah satu produknya.
Nottingham, unit Speedo di Inggris, menyatakan akan menyumbangkan fee sebesar 50 ribu dolar AS milik Lochte kepada Save The Children, mitra yayasan kemanusiaan Speedo.
Lochte menyatakan menghormati keputusan Speedo itu. "Saya tidak dewasa dan telah membuat kesalahan yang bodoh. Saya manusia. Saya telah berbuat salah dan saya tentunya akan belajar dari hal ini," kata Lochte kepada televisi Brasil itu.
Sponsor sang atlet lainnya, Airweave dari Jepang, menyatakan akan memonitor penyelidikan atas kasus Lochte sebelum memberikan keputusan. Lochte, 32 tahun, meraih satu medali emas dalam Olimpiade Rio, demikian dilaporkan Reuters.
ANTARA