Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Genjot Prestasi Olahraga, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah

image-gnews
Ganda campuran bulutangkis peraih medali emas Olimpiade Rio Tontowi Ahmad (ketiga kiri) dan Liliyana Natsir (kedua kanan) berfoto dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (ketiga kanan), Ketua DPR Ade Komarudin (kanan) dan Chef de Mission (CDM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) setibanya di Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 23 Agustus 2016.TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ganda campuran bulutangkis peraih medali emas Olimpiade Rio Tontowi Ahmad (ketiga kiri) dan Liliyana Natsir (kedua kanan) berfoto dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (ketiga kanan), Ketua DPR Ade Komarudin (kanan) dan Chef de Mission (CDM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) setibanya di Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 23 Agustus 2016.TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pemerintah akan membentuk yayasan pendanaan olahraga. "Alhamdulillah Presiden baru saja menyetujui agar membentuk yayasan pendanaan olahraga," kata Imam seusai menemai atlet peraih medali Olimpiade Rio bertemu Presiden Joko Widodo, Rabu, 24 Agustus 2016, di Istana Negara, Jakarta.

Imam mengatakan yayasan tersebut akan dibentuk untuk memberi bantuan dan pendampingan bagi pembinaan olahraga. Nantinya, yayasan itu juga akan berperan menjamin masa depan atlet. "Sebab APBN yang kami miliki untuk bonus tidak sebesar yang kami harapkan, termasuk APBN untuk masa depan atlet," kata Imam.

Dia mengakui masih memikirkan sumber dana yayasan, namun salah satu sumber tersebut bisa dari dana CSR dan donatur. Dana yayasan dijanjikan akan dikelola secara transparan dan akuntabel. "Dan peruntukannya jelas, masyarakat harus kontrol itu," katanya.

Baca: Jamin Masa Depan Atlet Indonesia, Menpora Bentuk Yayasan

Imam berharap mendapat dukungan dari masyarakat. Menurut dia, dukungan masyarakat terhadap prestasi atlet sangat penting karena menyangkut martabat bangsa. Martabat itu bisa tinggi karena perjuangan dan pengorbanan pahlawan olahraga.

Pada saat bertemu dengan atlet peraih medali Olimpiade,  Persiden Jokowi meminta agar pembinaan olahraga diprioritaskan pada cabang olahraga yang berpotensi memberikan medali. Pembinaan, menurut dia, tidak harus dilakukan pada semua cabang olahraga. "Fokus di tempat-tempat yang memungkinkan kita untuk mendapatkan medali," kata Jokowi.

Menanggapi instruksi Jokowi tersebut, Imam mengatakan pemusatan latihan nasional akan fokus pada cabang olahraga yang potensial meraih medali dalam ajang olahraga internasional. Dalam waku dekat, dia mengatakan akan memanggil KOI, KONI, cabang olahraga, dan deputi prestasi, untuk duduk bersama menentukan cabang olahraga olimpik yang membawa tradisi emas dan mana yang potensial.

Baca: Pembinaan Olahraga Fokus pada Cabang Potensial Medali

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Semua akan kami evaluasi dan dari situ kami akan sesuaikan pendanannya," kata Menpora. Beberapa cabang olahraga yang akan difokuskan di antaranya adalah bulutangkis, panahan, angkat besi, dan atletik.

Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini, kontingen Indonesia meraih satu medali emas dan dua perak. Medali emas disumbang dari cabang bulu tangkis, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Dua medali perak berasal dari cabang angkat besi melalui lifter Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni. Para atlet peraih medali Olimpiade diterima Jokowi di Istana Negara didampingi Imam dan pengurus cabang olahraga tersebut.

Baca: Tontowi Dapat Bonus Rp 6 M, Ayahnya: Owi Pandai Kelola Uang

Liliyana Natsir berharap tradisi emas yang diraih cabang bulu tangkis tidak akan terputus. "Kalau bisa lebih banyak lagi medalinya," ujarnya. Dia menambahkan adanya perhatian pemerintah berupa pemberian bonus dan tunjangan hari tua diharapkan membuat atlet bisa fokus meraih prestasi.

Adanya bonus itu, menurut Liliyana, atlet tidak khawatir memikirkan masa depan dan orang tuanya pun akan lebih mendukung. "Karena ada masa depan ke depannya, enggak akan ragu untuk mensupport anaknya untuk bermain bulutangkis," kata Liliyana.

AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

53 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diperkirakan tidak lolos di parlemen pada Pemilu 2019. Imam Nahrowi, bertarung di daerah pemilihan DKI Jakarta 1, yang bersaing dengan sejumlah nama populer seperti Mardani Ali Sera (PKS), Wanda Hamidah (NasDem) dam Eko Hendro Purnomo (PAN). Dok.Tempo/Fakhri Hermansyah
Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.


Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

5 Januari 2024

Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara memberikan kesaksian saat sidang yang berlangsung secara virtual dari Gedung KPK, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Dalam sidang tersebut, Juliari mengaku pernah menyerahkan uang sekitar Rp500 juta ke Ketua DPC PDIP Kendal Ahmad Suyuti untuk operasioal DPC PDIP Kendal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

Sejumlah napi korupsi dapat remisi selama 2023. Koruptor dapat remisi tak perlu jadi justice collaborator dan bayar lunas denda serta uang pengganti.


Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

9 Oktober 2023

Imam Nahrawi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang dilantik pada 27 Oktober 2014, pada Kabinet Kerja Jokowi - Jusuf Kalla. Ia mengundurkan diri pada 19 September 2019 setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI oleh KPK. Imam resmi ditahan KPK pada 27 September 2014. TEMPO/Imam Sukamto
Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

Syahrul Yasin Limpo bukanlah yang pertama, lantas siapa saja menteri yang pernah mengundurkan diri karena kasus korupsi?


Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

18 Agustus 2023

Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan kasus pengadaan KTP Elektronik  di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 14 Maret 2018. ANTARA
Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi mendapat remisi. Begini kasus korupsi Setnov dan eks Menpora itu.


Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

18 Agustus 2023

Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 11 Januari 2018. Saksi yang dihadirkan dalam sidang ini didatangkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK. ANTARA
Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

Setya Novanto merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, sedangkan Nahrawi hingga Rp 18,1 miliar. Sebagai napi koruptor, pantaskah keduanya dapat remisi?


Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

18 Agustus 2023

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi
Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

TII menilai remisi koruptor merupakan bukti lemahnya komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi.


Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

18 Agustus 2023

Penjara/Lapas Sukamiskin Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

Napi korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin Bandung menerima remisi di HUT ke-78 RI. Ada nama Setya Novanto dan Imam Nahrawi yang menerima remisi.


5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

27 Juli 2023

Menteri Sosial Juliari Batubara berbicara dalam kunjungan kerja di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 4 Desember 2020. Dugaan korupsi di bansos Covid, berawal dari laporan masyarakat kepada KPK yang ditindaklanjuti dengan operasi tangkap tangan pada Sabtu dinihari.  Facebook Kemensos
5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

Pada dua periode pemerintahan Jokowi, setidaknya terdapat 5 menteri yang terjerat kasus korupsi, dari Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate.


PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

2 Juni 2023

Pemerhati sepakbola melakukan proses ruwatan Merewedeng Menporakporandakan Bola Sepak PSSI di Bandung, 2 Juni 2015.  Ruwatan ini diadakan setelah FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI beberapa hari lalu. TEMPO/Prima Mulia
PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

FIFA pernah membekukan PSSI pada akhir Mei 2015 lalu. Apa penyebabnya?


Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

21 Mei 2023

Menteri Sosial, Juliari Batubara, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan  Pimpinan KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Dalam pertemuan ini membahas mengenai pemantapan sinergi untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan Kementerian Sosial. TEMPO/Imam Sukamto
Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

Sejumlah Menteri era Jokowi tersandung kasus korupsi termasuk Juliari Batubara dan Johnny G. Plate. Ini wajah mereka.