TEMPO.CO, Jakarta - Caesario Celo Yulianto menjadi pemain termuda dalam audisi final beasiswa bulu tangkis PB Djarum tahun 2016. Caesar, nama panggilan Caesario, saat ini berusia sembilan tahun dan ikut kategori usia di bawah 13 tahun atau U-13 putra.
Pada kategori U-13 PB Djarum, 49 anak dari sembilan kota pelaksanaan audisi. Usia rata-rata peserta U-13 putra adalah anak kelahiran 2004-2006 atau berumur 10-13 tahun.
Caesar mendapat kesempatan bertanding pertama dalam audisi yang dimulai hari ini hingga Ahad, 4 September 2016, di Gelanggang Olahraga Jati milik PB Djarum. Lawan Caesar adalah Sulthan Faiq Al Rizki, bocah sepuluh tahun asal Samarinda, Kalimantan Timur.
Dalam pertandingan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, Caesar menang dua set langsung. Namun, dua set itu berlangsung sengit. Caesar menang 22-20 dan 21-13 dari Sulthan.
"Lawannya bagus. Rahasia menang cuma optimisme saja," kata Caesar sambil tersenyum, Jumat, 2 September 2016.
Caesar yang mandi keringat itu langsung menemui sang ayah sekaligus pelatihnya Lilij. Bocah kelahiran Purwokerto, 11 Januari 2007 itu lantas meminta air minum kepada ayahnya.
Caesar yang duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar Santo Yosep, Purwokerto, itu lantas mendapat ucapan selamat dari sang ayah. Sesuai jadwal, Caesar harus bertanding lagi nanti sore.
"Saya harus optimistis dapat beasiswa Djarum seperti dua kakak saya," kata bocah yang mengidolakan Lee Chong Wei dan Ihsan Maulana Mustofa itu.
Dua kakak Caesar, Alberto Alvin Yulianto dan Berylio Belva Yulianto, menerima beasiswa bulu tangkis Djarum pada 2011 dan 2014. Sampai sekarang Alvin dan Berylio masih berlatih di PB Djarum. "Kalau kakak pertama Caesar, (Alberto) dapat beasiswa khusus jadi tak ikut seleksi seperti ini," kata ayah Caesar, Lilij.
Lilij mengaku mempersiapkan Caesar untuk mengikuti audisi Djarum sejak lima bulan lalu. Pria 41 tahun itu menambah porsi latihan Caesar. Jika biasanya dia latihan dua jam di sore hari, kini bertambah jadi empat jam.
"Latihan setiap Senin-Sabtu dari jam 3 sore sampai 7 malam. Ahad saya liburkan dan khusus istirahat dan senang-senang," kata Lilij.
Mulanya pihak sekolah keberatan dengan pola latihan tersebut sebab Caesar tak bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka. Namun atas penjelasan Lilij, sekolah akhirnya mengizinkan.
Selama latihan, Lilij menyajikan materi penguatan fisik, seperti senam lapangan hingga lari sprint jarak dekat untuk menambah kelincahan Caesar di lapangan. Lilij juga memberikan latihan drill akurasi dan power selama 25 menit setiap harinya. Dalam latihan tersebut Caesar diberikan bola servis bertubi-tubi dan dia wajib mengembalikan bola tersebut ke sasaran yang sudah ditentukan.
"Kalau teknik bisa kami perbaiki perlahan saat latihan rutin," katanya.
Menurut Lilij, Caesar mulai berlatih bulu tangkis sejak berumur 3,5 tahun. Kala itu Caesar cuma ikut menemani kedua kakaknya berlatih di PB Bina Prestasi milik Lilij. "Waktu itu Caesar cuma tidur-tiduran di lapangan, masih kecil soalnya. Baru saya fokuskan latihan saat lima tahun," katanya.
Perlahan, Caesar mulai diikutkan turnamen bulu tangkis oleh sang ayah. Turnamen-turnamen tersebut dimanfaatkan Lilij untuk menumbuhkan mental bertanding bagi Caesar. Pada November 2015, Caesar sukses menjadi juara pada sebuah turnamen bulu tangkis nasional di Serang, Banten.
"Tak ada target Caesar harus masuk beasiswa PB Djarum, mengalir saja sesuai kemampuan anak saya," kata Lilij.
INDRA WIJAYA