TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang berakhirnya Pekan Olahraga Nasional XIX/2016, cenderamata khas PON semakin diburu. Mulai dari kaus, jaket, tas, boneka maskot, dan pernak-pernik lainnya menjadi incaran atlet, ofisial, hingga para suporter.
Pedagang di Gymnasium Upi, Bandung, misalnya, bisa meraup keuntungan sampai Rp 5 juta dalam sehari dari hasil penjualan kaus. "Setiap harinya tidak kurang sepuluh kodi kaos terjual dengan berbagai jenis, mulai tangan pendek, panjang, dan kaos tanpa lengan. Perbandingan pembeli 60 persen ofisial dan atlet, sedangkan sisanya warga umum," kata salah satu pedagang Gunawan, 29 tahun.
Pedagang lain, Enjang Faisal, 38 tahun, mengatakan menjelang penutupan angka penjualan meningkat tajam. "Sejak dua hari terakhir angka penjualan meningkat tajam hingga 75 persen setiap harinya. Sebagian besar barang yang diburu kaos, tas, dan cenderamata khas PON. Pembeli sebagian besar atlet, ofisial, dan hanya beberapa persen dari umum dan mahasiswa," katanya.
Setiap harinya, tutur dia, lima kodi kaus berbagai model dan ukuran terjual habis, sedangkan tas per hari lebih dari 20 buah dengan harga bervariasi mulai dari Rp 30 ribu untuk kaus dan Rp 100 ribu untuk tas berbagai merek.
"Perputaran uang setiap harinya bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk satu stan, hampir semua stan dipadati pembeli," ujarnya.
Pedagang boneka Surili khas PON Jawa Barat, Solihin, merasakan hal yang sama, menjelang berakhirnya PON XIX Jawa Barat, angka penjualan Surili meningkat hingga 80 persen, di mana boneka yang ditawarkan mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu.
"Setiap harinya kita bisa menjual 25 sampai 30 boneka setiap harinya. Hari ini penjualan meningkat dan semoga sampai hari terakhir terus meningkat," kata pedagang boneka Surili, Solihin.
Tidak hanya pernak-pernik, sejumlah stan makanan dan minuman ramai dipadati pembeli. Hesti, pengelola bazar di venue bola basket dan senam memperkirakan setiap harinya perputaran uang di lokasi tersebut melebihi angka Rp 100 juta.
"Melihat dari ramainya pengunjung kita perkirakan perputaran uang di lokasi GOR Arcamanik per harinya cukup tinggi. Luasnya area parkir yang selalu dipenuhi kendaraan menandakan banyaknya pengunjung setiap hari," katanya.
Perhelatan empat tahunan itu memang menyulut geliat ekonomi di Bumi Parahyangan. PON Jawa Barat mengundang ribuan kontingen dari seluruh daerah di Indonesia mendatangkan tambahan penjualan bagi industri kreatif di Bandung.
Salah satu gerai produk lokal, Mahameru, mengalami peningkatan pembelian di sejumlah gerainya sejak PON dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu lalu, 17 September 2016. Bahkan, produsen lokal yang berdiri sejak 2012 itu berpartisipasi dengan memberikan dukungan kostum kepada salah satu cabang olahraga yaitu panjat tebing. "Hal itu menjadi kontribusi terhadap kegiatan yang positif, terhadap olahraga di Indonesia," ujar Direktur Pengelola Mahameru Survival Soul Rahmat Trihartadhi.
Begitu pun dengan UMKM di Jawa Barat yang menambah pilihan cenderamata khas PON dengan memproduksi dompet kulit, batu akik, bantal, dan lainnya. Bahkan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat dengan Dinas Industri dan Perdagangan (Indag) menggelar pameran produk unggulan di sejumlah setiap kabupaten/kota penyelenggara PON.
ANTARA