Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Renovasi Stadion Mandala Krida Ditargetkan Rampung November

image-gnews
Pemain Timnas U-19 melakukan selebrasi usai pertandingan uji coba melawan tim Pra PON DIY di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, (7/2). Timnas U-19 menang tipis 3-2 atas tim Pra PON DIY yang bermain 10 orang. TEMPO/Suryo Wibowo
Pemain Timnas U-19 melakukan selebrasi usai pertandingan uji coba melawan tim Pra PON DIY di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, (7/2). Timnas U-19 menang tipis 3-2 atas tim Pra PON DIY yang bermain 10 orang. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Balai Pemuda dan Olahraga fokus mempercepat renovasi Stadion Mandala Krida Yogyakarta yang akan dijadikan pusat pelatihan cabang olahraga unggulan di daerah itu.

"Pelatihan cabang-cabang olahraga unggulan memang sebagian besar akan berkumpul di Mandala Krida sehingga kami fokus menyelesaikan renovasi tahun ini," kata Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY Eddy Wahyudi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu.

Menurut dia, cabang olahraga unggulan yang akan dilatih di stadion berkapasitas 25.000 penonton itu, antara lain voli pasir, panjat tebing, panahan, tenis lapangan, sepatu roda, basket, dan balap motor.

Eddy memperkirakan renovasi pada tahun anggaran 2016 akan selesai pada November 2016 atau maju sebulan dari target Desember 2016.

"Dengan demikian sarana itu, kami harapkan bisa segera difungsikan sebagai ladang mencetak medali emas pada masa yang akan datang," kata dia.

Akibat keterbatasan anggaran dan lahan yang dimiliki untuk sarana prasarana olahraga, katanya, maka BPO DIY terpaksa menetapkan skala prioritas dengan mengutamakan pembangunan sarana cabang olahraga unggulan dengan mengoptimalkan lahan di stadion itu. Semula stadion itu hanya berupa lapangan dan tempat parkir.

"Bahkan untuk cabang olahraga unggulan lainnya seperti balap sepeda kami belum memiliki sarana pelatihan yang memadai sehingga sementara masih berlatih di Solo, Jawa Tengah," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain di Stadion Mandala Krida, katanya, untuk cabang olahraga lainnya Pemda DIY memfasilitasi sarana pelatihan yang tidak kalah memadai di Gedung Olahraga (GOR) Among Rogo, dan sarana prasarana olahraga lainnya yang disediakan pemerintah kabupaten/kota.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY GBPH Prabukusumo mengatakan meski sarana dan prasana masih terbatas, hampir keseluruhan pelatihan bagi atlet dari berbagai cabor menghadapi PON XIX terlaksana secara optimal.

Meski demikian, ia berharap Pemda DIY dapat meningkatkan alokasi anggaran bagi peningkatan kompetensi atlet. Untuk persiapan menghadapi PON XIX, KONI DIY telah mengajukan alokasi dana Rp49 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DIY, namun oleh Pemda DIY hanya disetujui Rp20 miliar.

Padahal, untuk mencetak prestasi yang gemilang, menurut Prabukusumo, memang membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menyiapkan berbagai sarana peralatan latihan dengan kualitas yang baik.

"Dengan kucuran dana dari APBD yang sangat minim sekali, kami harus berjuang mati-matian untuk mencapai target prestasi 15 medali emas," kata dia.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

12 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

11 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

15 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

41 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

43 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

48 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

51 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

56 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

59 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.