TEMPO.CO, Padang - Pelatih Bali United, Indra Sjafri, mengatakan Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia yang rencananya digelar di Makassar pertengahan Oktober 2016 ini, harus melahirkan ketua umum yang memahami penyakit sepak bola di Tanah Air. Dia juga harus bisa mengobati penyakit tersebut.
"Sosok yang paham penyakit sepak bola dan tahu obatnya," ujar Indra saat berada di Kota Padang, Sumatera Barat.
Dia mengatakan penyakit yang sedang diidap sepak bola Indonesia adalah tak mampu mengelola dengan baik potensi yang ada. Pembinaan pemain usia muda tidak dilakukan dengan baik.
Federasi sepak bola Indonesia hanya fokus terhadap kompetisi profesional. Sedangkan kompetisi untuk pemain usia muda terabaikan. "Asyik dengan kompetisi profesional. Usia muda terabaikan," ujar mantan pelatih tim nasional Indonesia U-19 itu.
Pelatih asal Pesisir Selatan itu juga menyorot sumber daya kepelatihan. Tak banyak pelatih asal Indonesia yang memiliki sertifikat. Sehingga ini berpengaruh terhadap melahirkan pemain-pemain yang bagus.
"Pelatih sepak bola di Jepang berjumlah 61 ribu. Kita hanya tiga ribu. Guru kalau tak banyak mana bisa melahirkan murid yang banyak," ujarnya.
Kongres PSSI dengan agenda utama pemilihan kepengurusan baru sesuai dengan keputusan Komite Eksekutif PSSI akan digelar di Makassar, 17 Oktober 2016. Ada 15 posisi yang bakal diperebutkan, yaitu satu posisi ketua umum, dua wakil ketua umum, dan 12 anggota Komite Eksekutif (Exco).
Khusus untuk calon ketua umum, ada delapan orang yang telah dinyatakan lolos oleh Komite Pemilihan yang dipimpin Agum Gumelar. Delapan calon tersebut adalah Bernhard Limbong, Erwin Aksa, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, Eddy Rumpoko, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Tonny Apriliani, Sarman El Hakim, Djohar Arifin Husein, dan Kurniawan Dwi Yulianto.
ANDRI EL FARUQI
Baca:
Jadi Pemungut Bola, Ronaldo Dapat Gelar Ayah Terbaik
Barcelona Kalah karena Blunder Ter Stegen, Apa Kata Enrique?
Menang Terus di 5 Laga Terakhir, Ini Rahasia Arsenal
Beruntun Seri 4 Kali, Zidane: Real Madrid Tidak Krisis