TEMPO.CO, New York - Wajah Maria Sharapova terlihat semringah dan percaya diri setelah mengetahui putusan CAS sesuai dengan harapannya. Pengadilan memutuskan pengurangan masa skors larangan bertanding dari 2 tahun yang ditetapkan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) menjadi 15 bulan. “Ini adalah hari yang bahagia buat saya,” dia menulis di akun Facebook-nya, Selasa lalu.
Penampilan petenis Rusia berusia 29 tahun itu jauh berbeda pada Maret lalu. Dengan wajah kuyu dan mata sendu, dia berbicara di hadapan sejumlah wartawan. Suaranya lirih, mengakui bahwa dia menggunakan meldonium di Australia Terbuka pada Januari lalu. “Itu hari-hari yang berat bagi saya,” kata Sharapova ketika itu.
Menurut juara Grand Slam lima kali itu, meldonium adalah obat yang biasa digunakan di Eropa Timur. Namun badan antidoping dunia (WADA) kemudian menyatakan meldonium obat terlarang, mulai Januari lalu. “Saya sudah sepuluh tahun menggunakannya, dan saya tak membaca pengumuman larangan WADA melalui surat elektronik,” katanya.
Kesedihannya tak lama. Dia kemudian mengumpulkan bukti untuk banding. Perjuangannya selama berbulan-bulan akhirnya membuahkan hasil. Dan CAS memutuskan masa hukuman Sharapova habis pada 25 April 2017. Artinya, ia punya kesempatan lagi untuk berlaga di lapangan tanah liat Roland Garros di Prancis Terbuka pada Mei tahun depan.
"Dalam banyak hal, aku merasa seperti sesuatu yang saya cintai dibawa pergi dariku,” kata Sharapova. “Tenis adalah gairah saya dan saya telah melewatkannya. Aku menghitung hari sampai aku bisa kembali bertanding."
Selama lebih dari enam bulan, petenis yang kini masih menempati peringkat ke-95 dunia itu mengisi hari-harinya jauh dari dunia tenis. Dia justru memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuannya di bidang bisnis--kesibukan di luar tenis yang juga digelutinya. Mulai dari belajar di Universitas Harvard, sampai mengembangkan bisnisnya berjualan permen yang diberi label “Sugarpova”.
Di sela kesibukannya, dia juga masih berlatih tenis dan melatih kemampuan fisiknya. Kegiatannya selalu diunggah melalui akunnya di media sosial. Hari-hari terakhir sebelum pengumuman CAS, dia bahkan mengisi waktunya dengan bermain golf. “Saya akan kembali segera dan saya tak sabar lagi.”
Sharapova mungkin perlu cepat mengumpulkan poin untuk mendongkrak peringkatnya agar lolos ke Prancis Terbuka dan Wimbledon. Kecuali jika dia bisa mendapatkan wild card. Peluang pertama sebelum ke Prancis Terbuka, dia bisa tampil di Praha Terbuka pada 1 Mei atau tepat Senin pertama setelah masa skorsnya berakhir.
Pengacara Sharapova, John Haggerty, mengatakan sedang memikirkan kemungkinan akan menggugat ITF setelah putusan skorsing karena penggunaan meldonium. Haggerty mengatakan bahwa panel tiga orang ahli dari CAS menyatakan tidak setuju dengan kesimpulan ITF.
"Keputusan CAS adalah bagian dari penolakan menakjubkan dari putusan ITF, dan itu menunjukkan bahwa keputusan ITF itu murni fiksi,” kata Haggerty kepada Telegraph. “Maria terpaksa hidup dengan penilaian buruk dari ITF selama berbulan-bulan."
Haggerty tengah menyiapkan data bahwa meldonium itu hal yang biasa digunakan di Rusia. Bahkan hampir 30-40 juta obat itu dikonsumsi setiap tahun. Obat itu seperti halnya aspirin yang juga biasa digunakan di Amerika Serikat. Dia juga mengkritik ITF yang kurang memberikan arahan yang jelas tentang perubahan status meldonium sebagai doping dengan pengumuman yang lebih terlihat jelas oleh Federasi Angkat Besi Internasional (WFI).
DAILYMAIL | TELEGRAPH | WTA| ANTO