TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan menggelar musyawarah nasional untuk memilih ketua umum baru buat periode empat tahun ke depan, di Surabaya, 30 Oktober hingga 1 November 2016. Sebagai persiapan musyawarah nasional, PBSI menggelar rapat pleno untuk menunjuk tiga ketua panitia pelaksanaan munas Surabaya, Senin lalu.
Ketiga orang itu adalah Sekretaris Jenderal PP PBSI Anton Subowo ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pelaksanaan Munas, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharjo sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Munas, dan Wakil Ketua I PP PBSI Fuad Basya sebagai Ketua Panitia Penjaringan Calon Ketua Umum.
Fuad Basya mengaku sudah menyusun syarat pendaftaran dan tata cara pemilihan di Munas 2016. "Sejak hari ini sampai pekan depan, kami akan sosialisasikan ke seluruh pengurus provinsi," kata Fuad ketika dihubungi Tempo, kemarin.
Menurut purnawirawan Mayor Jenderal TNI itu, syarat utama calon Ketua Umum PBSI adalah harus diajukan oleh minimal 10 pengurus provinsi. Pengajuan calon ketua umum harus disertai surat dukungan resmi masing-masing pengurus provinsi. Sesuai dengan rencana, Fuad akan mengirim surat dukungan calon Ketua Umum PBSI ke 34 pengurus provinsi pada 15 Oktober mendatang.
"Kami akan tunggu pengurus provinsi kirimkan surat dukungan calon ketua umum dari 15-27 Oktober 2016," kata Fuad.
Berdasarkan aturan minimal 10 dukungan pengurus provinsi, paling banyak hanya ada tiga calon ketua umum yang muncul. Menurut Fuad, aturan tersebut sengaja dibuat untuk mempermudah proses pemilihan saat munas. Selain itu, diharapkan hanya orang-orang berkualitas yang dicalonkan sebagai ketua.
Meski belum membuka pendaftaran calon ketua umum, Fuad mengaku sudah mendengar dua nama yang disebut-sebut sebagai pemimpin PBSI. Keduanya adalah inkumben Gita Wirjawan serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Sayangnya, Fuad enggan berkomentar ihwal persaingan Gita dan Wiranto di munas PBSI di Surabaya, 30 Oktober hingga 1 November nanti. Sebab, menurut Fuad, hingga saat ini dukungan kedua nama itu sekadar klaim dari sejumlah pengurus provinsi.
"Siapa pun calonnya, kita harap punya atensi yang sangat besar untuk bulu tangkis Indonesia. Jangan sekadar jadi ketua," kata Fuad.
Nama Gita Wirjawan disebut-sebut mendapat dukungan 21 pengurus provinsi untuk menjadi Ketua Umum PBSI periode 2016-2020. Pengurus Provinsi Aceh, T.B. Herman, bahkan menunjukkan langsung bukti dukungan tersebut kepada Gita di sela rapat pleno, Senin lalu.
Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menyambut dukungan dari 21 provinsi dengan niat melanjutkan kiprahnya memimpin federasi bulu tangkis Indonesia untuk kedua kalinya. Dia pun mempersilakan calon lain yang ingin bertarung dalam Munas 2016 di Surabaya. "Siapa pun silakan maju demi PBSI yang lebih baik," kata Gita kepada Antara.
Sementara itu, dukungan terhadap Wiranto muncul dari Ketua Umum Pengurus Provinsi Lampung Abdullah Fadri Auli. Bahkan Abdullah mengklaim sudah ada 15 pengurus provinsi yang menyatakan sikap mengusung Wiranto ke Munas PBSI 2016. Dia menjanjikan bakal ada tujuh provinsi lagi yang bakal mendukung Wiranto menjadi Ketua Umum PBSI 2016-2020.
Ketua Panitia Penyelenggara Munas, Achmad Budiharjo, mengaku sudah menyiapkan agenda selama tiga hari pelaksanaan musyawarah nasional di Surabaya, 30 Oktober-1 November 2016. Pada hari pertama, musyawarah nasional akan membahas laporan pertanggungjawaban PP PBSI periode 2012-2016 yang dipimpin Gita Wirjawan.
Pada hari kedua, kata Budiharjo, munas akan menggelar sidang komisi yang mengulas program periode sebelumnya dan merencanakan program periode selanjutnya. Masih pada hari kedua, munas menggelar sidang pencalonan ketua umum yang diisi penyampaian visi-misi hingga pemilihan. Selanjutnya, pada hari ketiga akan ditutup dengan upacara simbolis.
"Pengurus Provinsi Jawa Timur telah menyampaikan kesiapan sebagai tuan rumah dengan menjaga netralitas dan tak memihak siapa pun calon ketua umum," kata Budiharjo.
INDRA W