TEMPO.CO, London - Andy Murray mengangkat trofi ATP Tour Finals 2016. Kebahagiannya berlipat-lipat dengan merebut juara untuk pertama kalinya di turnamen akhir tahun sekaligus mempertahankan posisinya di peringkat pertama musim ini.
Murray berhasil mengalahkan Novak Djokovic dalam pertandingan final di O2 Arena London pada Senin dini hari. Dia menaklukkan Djokovic dengan dua set langsung 6-3, 6-4, dalam waktu satu jam 43 menit. Kemenangan Murray sekaligus mengunci posisi peringkat satu dunia pada musim ini.
"Anda tidak pernah bisa mengalahkan pemain sebagus Novak jika Anda tidak bermain dengan baik,” kata Murray. “Saya tidak mengatakan dia bermain buruk. Saya hanya berpikir salah satu dari kami memainkan pertandingan yang lebih baik dari yang lainnya.”
Pemain yang dihadapi Murray memang berbeda dengan petenis top dunia sebelumnya di turnamen ini. Djokovic jauh lebih digdaya karena dia telah lima kali juara di turnamen yang hanya diikuti delapan petenis elit dunia itu. Bahkan, Djokovic telah empat kali juara berturut-turut di turnamen ini.
Tak ayal lagi, kemenangan ini melengkapi sukses Murray mempertahankan peringkat satu pada musim ini. Petenis Britania Raya itu sekaligus melengkapi gelarnya tahun ini, mulai dari grand slam Wimbledon, Olimpiade Rio, ATP Tour final, dan terakhir menduduki peringkat pertama di Asosiasi Tenis Profesional (ATP). Sebuah prestasi yang membanggakan keluarga, tim, dan negaranya.
Petenis kelahiran Skotlandia itu menjadi petenis ke-17 yang menutup musim dengan mengawinkan trofi Final ATP dan predikat nomor 1 dunia sejak 2004. Baru ada tiga petenis yang mampu melakukan sebelumnya, yakni Roger Federer, Rafael Nadal, dan Djokovic.
Persaingan antara Murray dan Djokovic tentunya tak akan berhenti tahun ini. Mereka berdua masih bercokol di papan atas jauh meninggalkan petenis lainnya. Kedua petenis yang berusia sama, 29 tahun, masih sama-sama mempunyai kemampuan fisik dan teknis yang tak jauh berbeda sehingga kemungkinan perebutan peringkat pertama bisa terjadi di awal-awal musim.
Apalagi selisih dari jumlah poin yang dikoleksi kedua petenis itu tak terpaut jauh. Murray mengakhiri musim ini dengan perolehan 12.685 poin yang hanya terpaut 905 poin dari Djokovic. Hal ini jauh berbeda dengan tahun lalu, saat Djokovic menempati peringkat pertama dunia dengan margin yang besar. Dia mengoleksi 16.585 poin, yang jumlahnya hampir dua kali lipat dari Murray yang hanya mengoleksi 8.945 poin pada akhir tahun lalu.
Terlepas dari kemenangan kemarin, Murray tak ingin buru-buru menggelar pesta. Dia memilih untuk langsung pulang ke rumah untuk berkumpul dengan istrinya Kim Sears, dan putrinya, Sophia Olivia, yang lahir Februari lalu. “Saya hanya ingin pulang, istirahat, mungkin besok baru makan malam dengan tim saya,” kata Murray.
Djokovic pun memahami rival sekaligus sahabatnya itu. Bahkan dia meminta agar tak mengganggu kebahagiaan Murray yang akan merayakannya dengan keluarga. "Jangan bertanya bagaimana dia di musim depan. Dia pantas untuk berada di peringkat teratas saat ini dan semua yang telah dicapainya, timnya dan istrinya.”
DAILYMAIL| GUARDIAN| ATP| ANTO