TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor dua dunia, Novak Djokovic, pada Selasa, 6 Desember 2016, mengonfirmasi bahwa dia sudah berpisah dari pelatihnya, Boris Becker, setelah bekerja sama selama tiga tahun.
"Boris Becker dan saya bersama-sama memutuskan mengakhiri kerja sama kami," kata Djokovic, yang memboyong gelar Australia Terbuka dan Prancis Terbuka tahun ini, di akun Facebook resminya.
Petenis Serbia itu sudah memenangi 12 gelar Grand Slam dalam kariernya, enam di antaranya selama bekerja sama dengan Becker, yakni 2 di Australia (2015, 2016), dan 2 di Wimbledon (2014, 2015), 1 di Prancis (2016), dan 1 di Amerika (2016).
"Tujuan yang kami tetapkan ketika kami mulai bekerja sama sudah sepenuhnya tercapai, dan saya ingin berterima kasih kepadanya untuk kerja sama, dedikasi, dan komitmennya," ucap petenis 29 tahun itu.
"Di sisi lain, rencana profesional saya sekarang utamanya lebih ke arah mempertahankan tingkat permainan yang baik, juga menyusun jadwal yang baik dan tujuan baru untuk musim depan."
"Dalam hal ini, saya akan mengambil semua keputusan pada masa depan," ujarnya, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Becker, 49 tahun, yang pernah memenangi enam gelar Grand Slam sendiri, mengungkapkan reaksinya di Twitter dengan mengunggah foto dia dan Djokovic sedang merayakan gelar Prancis Terbuka tahun ini. "Terima kasih! Kita punya pengalaman yang menyenangkan ...#teamdjokovic," cuitnya.
Pasca-kemenangannya pada Juni lalu, Djokovic mengalami paruh kedua musim yang rumit, kehilangan gelar juara satu dunia yang dia pegang selama 122 pekan dari 7 Juli 2014 karena dikalahkan Andy Murray dari Inggris pada November 2016.
Djokovic juga kalah di Wimbledon dan Amerika Serikat Terbuka serta tereliminasi pada putaran pertama Olimpiade Rio karena kalah oleh Juan Martin Del Potro dari Argentina yang kemudian menjadi juara.
Djokovic melakukan perubahan pada tim pelatihnya menjelang akhir musim 2016 dengan Pepe Imaz dari Spanyol bergabung dengannya untuk Paris Masters, di mana dia hanya bisa sampai ke perempat final, dan World Tour Finals di London, di mana dia dikalahkan oleh Murray.
ANTARA