TEMPO.CO, London - Federasi Tenis Internasional (ITF) mengumumkan bahwa petenis putra Andy Murray dan petenis putri Angelique Kerber menjadi Juara Dunia 2016. Kedua petenis ini memenangkan penghargaan untuk pertama kalinya sebagai juara dunia tenis.
Pemberian penghargaan itu baru akan dilakukan pada 6 Juni 2017 di Paris, saat berlangsung turnamen Grand Slam Prancis Terbuka. Murray dan Kerber menerima anugerah itu setelah mengakhiri musim ini dengan menempati posisi peringkat teratas, menurut Asosiasi Tenis Profesional (ATP) dan Asosiasi Tenis Wanita (WTA).
Murray menempati peringkat satu dunia itu musim ini setelah memenangkan Wimbledon, medali emas Olimpiade Rio, dan juga mencapai final di Australia Terbuka dan Prancis Terbuka. Petenis kelahiran Skotlandia itu menjadi petenis putra nomor satu dunia sampai akhir tahun ini setelah mengalahkan Novak Djokovic 6-3, 6-4 pada babak final Turnamen ATP Tour Finals 2016 di Stadion Tertutup O2 Arena London, Inggris, bulan lalu.
Dia menjadi petenis Inggris Raya pertama yang menjadi pemain nomor satu dunia sejak sistem peringkat diperkenalkan pada 1973. Namun, usahanya untuk mempertahankan posisi puncak cukup berat pada tahun depan. Sebab, persaingannya dengna Novak Djokovic sangat ketat. Murray mengakhiri musim ini dengan perolehan 12.685 poin ATP atau hanya terpaut 905 poin dari Djokovic.
Hal ini jauh berbeda dengan pada tahun lalu, saat Djokovic menempati peringkat pertama dunia dengan margin yang besar. Saat itu, Djokovic unggul dengan poin hampir dua kali lipat angka Murray. Salah satu sterategi untuk mempertahankan posisinya, Murray kemungkinan akan tetap meminta bekas legenda tenis 1980-an, Ivan Lendl, tetap sebagai pelatihnya.
"Ivan adalah pelatih terbaik yang saya punya” kata Murray. “Karena dalam olahraga pada dasarnya dilihat dari hasilnya, dan hasil yang saya raih bersama Ivan adalah yang terbaik. "
Sementara Angelique Kerber pada musim ini berhasil meruntuhkan dominasi Serena Williams, yang telah berjaya dalam dua tahun terakhir. Perjuangan kerber temasuk berat karena pada pertengahan musim Williams masih berjaya. Apalagi dia mampu menyamai rekor Steffi Graf dengan mengoleksi 22 gelar Grand Slam di Era Terbuka.
Kerber yang mengawali musim ini dengan bertengger di peringkat ke-10 dunia berhasil mendongkel Williams dari posisi teratas. Dia menutup musim ini dengan rekor menang-kalah 63-18, termasuk memenangi tiga gelar juara dan mencapai final di lima turnamen lainnya.
Popularitas petenis Jerman berusia 28 tahun itu meningkat drastis. Dari jumlah pengikutnya di aku Facebook bahkan meningkat tiga kali lipat, yang mencapai 824 ribu pengikut. Sementara kontraknya dengan tiga brand besar juga semakin memantapkan kiprahnya di lapangan tenis, yang mendapat dukungan selama dua tahun dari Adidas, Yonex, dan Porsche.
Kerber adalah petenis Jerman pertama yang paling mengkilap sejak Steffi Graf dan Boris Becker. Dia telah menghasilkan lebih dari US$ 10 juta atau hampir Rp 130 miliar lebih dari kemenangannya di lapangan hanya pada tahun ini. Menurut Kerber, uang bukanlah hal yang paling penting. "Memiliki tim, pelatih, dan manajer, yang saya percaya adalah lebih penting untuk menatap masa depan dan bertahan di olahraga ini."
SPORTSKEEDA| TENNIS.COM| DAILYMAIL |ANTO