TEMPO.CO, Jakarta - Petenis putra terbaik Indonesia saat ini, Christopher Rungkat, telah memulai petualangannya di daratan Cina. Ia akan melakoni turnamen ATP Challenger berhadiah total USD 50.000 atau sekitar Rp 650 juta di Zhuhai. 6-12 Maret 2017.
Andalan tim Merah Putih yang sedang membidik peluang lolos di nomor ganda Grand Slam Wimbledon itu akan berpasangan dengan petenis asal Taiwan, Hsieh Cheng-Peng (25 tahun). Duet yang baru pertama kalinya berkolaborasi itu akan menantang pasangan Jerman dan Republik Ceko, Maximilian Marterer/Jan Satral, di babak pertama, Selasa, 7 Maret.
Baca Juga:
Awalnya Christo, 27 tahun, akan bermintra dengan petenis Afrika Selatan, Ruan Roelofse, selama mengikuti tiga turnamen di Negeri Tirai Bambu itu.
“Gabungan peringkat ganda dengan Ruan tak mencukupi, karena cut off turnamen ini adalah 339. Hsieh Cheng Peng memiliki peringkat ganda lebih baik, yakni di kisaran 120-an dunia. Semoga hasilnya memuaskan,” tutur Christo, yang bercokol di peringkat ganda ke-175 dunia itu.
Agar lolos ke Wimbledon, Christo membutuhkan sedikitnya 250 poin tambahan untuk mendongkrak ranking di kisaran 110 dunia. Juara di Zhuhai berhak mengemas 80 angka peringkat, finalis 48, semifinalis 29, dan perempat final hanya 15.
“Saya coba manfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Namun persaingan di turnamen ini memang tergolong berat. Minggu ini hanya ada dua ATP Challenger di Cile dan Cina. Jadi, kebanyakan petenis Eropa memilih ke Zhuhai,” imbuhnya, seperti dirilis Humas PB Pelti.
Pasangan asal Benua Eropa menguasai daftar unggulan ajang ini. Ganda asal Kroasia, Antonio Sancic/Franko Skugor, menempati unggulan teratas, disusul pasangan Ceko dan Slovakia, Roman Jebavy/Igor Zelenay, di tempat kedua.
Di Zhuhai, Christo juga tampil di nomor tunggal namun telah kalah di babak kedua kualifikasi. Setelah menang atas penerima wild card, Wei Qiang Zheng (Cina) 6-3, 6-1, peringkat tunggal ke-444 dunia itu tersungkur di tangan jagoan Australia, Christopher O’Connel, 2-6, 1-6.
PIPIT