TEMPO.CO, Jakarta - Langkah pasangan ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Hardianto, akhirnya terhenti di semifinal Singapura Open Super Series 2017. Dalam pertandingan Sabtu, mereka dikalahkan unggulan empat dari Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen, dengan skor 21-15, 10-21 dan 16-21.
Hardianto tetap bersyukur meski kalah. “Bisa sampai semifinal seperti ini, kami bersyukur," kata dia kepada badmintonindonesia.org. "Tapi sebenarnya kami masih bisa lebih baik lagi. Cuma pas game terakhir kami sudah ditungguin lawan yang sudah siap.”
Berry juga merasa sedikit penasaran karena menilai ia dan rekannya punya peluang menang. "Tapi kami sempat salah menerapkan pola main aja. Pas mereka merubah permainan kami terlambat mengantisipasinya,” ujar Berry.
Berry/Hardianto sempat menang di game pertama. Keduanya berhasil memimpin perolehan angka hingga game pertama usai. Namun memasuki game kedua, Berry/Hardianto mulai mengalami kesulitan di lapangan. Mereka akhirnya kalah usai bertanding tiga game selama 46 menit.
“Game kedua kami salah polanya. Terus kami kalah angin, jadi kaya tertekan terus,” kata Berry. Hardianto menambahkan, “Game ketiga di awal, kami enak untuk terus menyerang lawan dan ada peluang untuk menang. Tapi pas pindah lapangan lagi, kami mau ngedive bola udah keserang duluan. Mereka tinggal nungguin kami aja.”
Selain Berry/Hardianto, pasangan ganda putra lainnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, juga terhenti di semifinal. Mereka takluk dari pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 11-21, 21-11, 21-14.
BADMINTON INDONESIA | NS