TEMPO.CO, Austin - Marc Marquez mengatakan kecelakaan yang membuatnya gagal menjadi juara di Grand Prix Argentina menunjukkan motor MotoGP Honda belum sesuai dengan keinginannya. Honda telah mengubah mesinnya pada 2017, termasuk mengadopsi firing order yang baru, sebagai upaya mengatasi kekurangan akselerasi yang dialami para pengendaranya dalam beberapa tahun terakhir.
Baca: MotoGP Amerika: Jadwal, Siaran Langsung, dan Klasemen Pembalap
Marquez bingung menjelaskan kecelakaannya pascabalapan. Dia mengatakan hal itu menunjukkan bahwa motor Honda “tidak siap” ditunggangi dengan gaya alami dan agresif yang membawanya dua kali menjuarai MotoGP pada 2013 dan 2014. “(Pengendara Honda) mengambil risiko karena kami tidak memiliki kendali sedikit pun pada pengereman,” katanya menjelang MotoGP AS di Austin Texas, Minggu, 23 April 2017.
Pada awal lomba di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Marquez memimpin sebelum kehilangan kendali di bagian depan saat mengerem dan menabrak di putaran ke-4. Sedangkan rekan setimnya, Dani Pedrosa, mengalami kecelakaan yang mirip di pertengahan lomba.
Baca: MotoGP: Marc Marquez Tak Ingin Dominasinya di GP Amerika Ternoda
“Di Argentina, saya berupaya mengambil sejumlah risiko, karena saya merasa sangat baik dan mampu memenangi balapan. Tapi yang saya lihat Honda belum siap. Perasaan itu kuat, tapi tetap saja kami belum siap 100 persen untuk mengambil risiko itu. Saya harus memiliki mentalitas (konservatif) 2016,” ujar Marquez.
Saat ini, Marquez berada di peringkat ke-8 dalam klasemen pembalap, hasil dari kecelakaan di Argentina dan urutan ke-4 di GP Qatar. Dengan begitu, dia memiliki selisih 37 poin dibanding Maverick Vinales dari Tim Yamaha. Marquez menargetkan berada di podium pada pekan ini karena merasa performa keseluruhan Honda bagus dan terus memperbaiki segala kekurangan.
Baca Juga:
AUTOSPORT | HOTMA SIREGAR