TEMPO.CO, Makassar-- Pelatih kepala Arema FC, Aji Santoso, mengatakan penyebab anak asuhnya kalah atas PSM Makassar dengan skor 1-0, karena bek kiri Junda Irawan diganjar kartu merah pada akhir babak pertama.
"PSM hanya unggul pemain saja, andaikan jumlahnya sama belum tentu kita kalah. Jadi penyebab kekalahan ini karena satu pemain kartu merah," ucap Aji usai laga.
Aji tetap mengapresiasi penampilan anak asuhnya karena bisa menampilkan permainan bagus selama babak kedua. Meskipun wasit Nusur Fadillah telah mengusir Junda keluar lapangan usai melanggar keras Zulkifli Syukur.
Bahkan, Aji menilai skuad Juku Eja ini menang karena keberuntungan saja selama menjalani laga kandang. Karena setiap bertanding dikandang sendiri lawan PSM Makassar selalu dihadiahi kartu merah, seperti Persela Lamongan, Persija Jakarta dan terakhir Arema FC. "PSM ini beruntung tiap main dikandang lawannya selalu saja dapat kartu merah," kata Aji.
Aji juga mengatakan seharusnya anak asuh Robert Rene Alberts juga bermain dengan sepuluh pemain karena juga terlihat bermain keras dan kasar.
"Bagaimanapun, pemain kita bermain sangat baik, terbukti kita menguasai jalannya pertandingan," paparnya.
Pelatih kepala PSM Robert Rene Alberts mengatakan seharusnya bukan hanya satu kartu merah saja diberikan kepada pemain Arema. Sebab, menurut dia, banyak pelanggaran keras yang dilakukan pemain Arema. "Pemain Arema pukul satu pemain kita tapi tak ada kartu merah," kata dia.
Kendati demikian, ucap Robert, melawan 10 pemain membuat tim Juku Eja leluasa dalam mengatur skema permainan. Karena Arema mengandalkan permainan tim, dengan komposisi pemain empat di depan menyerang dan lini belakang memiliki dua pemain asing. "Saya lihat komposisi pemain Arema kuat, mereka punya empat didepan," tambahnya.
DIDIT HARIYADI