TEMPO.CO, Jakarta - Masalah gadis payung yang selalu menghiasi setiap perhelatan MotoGP kembali menjadi sorotan. Kali ini isu soal perempuan-perempuan cantik berpakaian seksi yang memayungi pembalap saat menjelang start disoroti menjelang pergelaran GP Catalunya, seri ke-7 MotoGP 2017 yang akan digelar di Barcelona pada 11 Juni mendatang.
Baca: Daftar 10 Pembalap MotoGP 2017 Terkaya, Rossi Nomor Satu
Kritik soal gadis payung ini dilontarkan oleh partai politik Catalan, Iniciativa per Catalunya Verds (ICV). Partai ini sedang berusaha menggolkan proposal pengaturan soal gadis payung MotoGP ini ke pemerintah kota Montmelo, wilayah tempat Sirkuit Barcelona berada.
"Peran dari gadis payung di MotoGP Catalunya sudah tidak sesuai dengan kebutuhan di abas ke-21. Apa yang muncul di sirkuit saat ini adalah mereka lebih sebagai obyek seksual dan ornamen hiasan semata. Padahal dalam masyarakat abad ini, peran perempuan sudah lebih dari sekedar semata," ujar Jodi Manil, politisi ICV.
Baca: MotoGP: Valentino Rossi Digosipkan Punya Pacar Baru, Siapa Dia?
Sorotan soal gadis payung ini pernah muncul menjelang pergelaran MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, 7 Mei lalu. Saat itu muncul usulan untuk melarang keberadaan gadis payung di MotoGP Spanyol yang diajukan oleh partai politik lokal, Ganemos Jerez. Usulan itu tidak berhasil.
Berbeda dengan yang dilakukan Ganemos Jerez, ICV tidak berniat melarang keberadaan gadis payung di MotoGP. Mereka menginginkan agar gadis payung diberi peran lebih dari sekedar perempuan berpakaian seksi yang memayungi para pembalap.
Baca: Rossi Pernah Terlibat Asmara dengan Gadis Payung
Proposal soal gadis payung dari ICV ini tidak hanya berlaku bagi MotoGP Catalunya, namun juga ajang balap lain yang digelar di Sirkuit Barcelona, salah satunya Formula 1 GP Bacelona. Pertanyaannya sekarang, mampukah pemerintah kota Montmelo mendesak Dorna sebagai promotor yang sudah menggelar MotoGP Catalunya di Barcelona sejak 1992, untuk membuat perubahan soal gadis payung?
MOTORSPORT | DON